REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Jembatan Kretek II yang membentang di atas Sungai Opak serta telah diresmikan Presiden Joko Widodo, menjadi bangunan ikonik di Kabupaten Bantul, DIY.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden yang hari ini meresmikan Jembatan Kretek II yang telah menjadi bangunan yang ikonik di Bantul," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih seusai menghadiri peresmian Jembatan Kretek II di Bantul.
Menurut dia, di sekitar Jembatan Kretek II di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang menghubungkan Desa Tirtohargo dengan Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, ini akan dikembangkan sebagai objek wisata.
"Baik wisata air, wisata kuliner, maupun permainan," katanya. Dengan kehadiran Jembatan Kretek II yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) ini selain akan membuka akses baru lalu lintas di JJLS Bantul, juga akan membangkitkan pariwisata.
"Jembatan ini juga menjadi objek wisata. Jembatan Kretek II ini karena menjadi jembatan yang ikonik maka telah berubah atau bertambah fungsinya sebagai objek wisata, yaitu wisata Jembatan Kretek II," ujarnya.
Bupati berharap, dengan pengembangan kawasan di sekitar Jembatan Kretek II yang di kanan kiri dan sampingnya akan ada fasilitas pariwisata, kuliner, permainan dan wisata air akan menggerakkan ekonomi masyarakat.
"Dengan kehadiran Jembatan Kretek II ini akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya. Dikutip dari laman Kementerian PUPR, paket pekerjaan Jembatan Kretek II yang berlokasi di DIY yang berupa konstruksi jembatan dengan total panjang penanganan 2,6 km.
Termasuk jalan pendekat yang membentang di atas Sungai Opak ini dibangun dengan anggaran sebesar Rp 364 miliar. Jembatan ini merupakan bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JLLS) Jawa atau disebut juga jalur pantai selatan (pansela) Jawa sepanjang 1.604 km yang terkenal akan kawasan pariwisata pantai yang membentang mulai dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur.