REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur mengingatkan kepada para jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci pada 2023 untuk memperhatikan asupan cairan dengan minum air putih sesering mungkin agar tidak mengalami dehidrasi.
"Kekurangan cairan tentunya dapat menyebabkan dehidrasi yang menjadi pemicu awal mereka penyakit bawaan menjadi berat," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltim Setyo Budi Basuki di Samarinda, Kamis (2/6/2023).
Ia menjelaskan pengelolaan kesehatan menjadi hal yang penting mengingat suhu udara di Saudi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia.
Saat ini, suhu di Kota Madinah bahkan mencapai 40 derajat Celcius. "Wajib minum air putih sesering mungkin. Jangan merasa tidak haus terus tidak minum, harus dipaksa supaya tubuh tetap bugar dan terhidrasi dengan baik. Kalau kurang cairan tubuh kita akan lemas, apalagi ibadah haji memerlukan fisik yang prima karena rangkaian ibadah yang panjang," kata dia.
Perbedaan suhu dengan di Indonesia yang ekstrem ditambah kelembaban yang rendah di Arab Saudi, menimbulkan potensi dehidrasi bagi jamaah haji.
Kondisi ini, kata dia, dapat mengarah pada situasi yang lebih parah, yakni heat exhausted bahkan heat stroke sehinggaasupanair mineral yang cukup menjadi kunci penting guna menjaga jamaah calon haji tetap terhidrasi dengan baik.
"Terutama bagi jamaah lansia, cuaca ekstrem sangat memengaruhi aktivitas. Bisa juga dengan minum oralit satu bungkus dilarutkan ke 600 mili air, setiap hari. Ingat jangan tunggu haus," ujar dia.