REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Untuk melaksanakan ibadah kurban hal yang pertama dan utama adalah memiliki niat karena Allah SWT.
Dari ‘Umar bin Al Khattab, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, mkaa hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.”
Direktur Pusat Peneliti Halal UGM Nanung Danar Dono menjelaskan ibadah qurban adalah wujud penghambaan kita kepada Allah. Maka niat berqurban haruslah hanya untuk Allah, bukan untuk yang lainnya.
"Maka berhati-hatilah kita dalam menjaga niat. Jangan sampai niat kita dibelokkan oleh setan. Jangan sampai kebersihan niat ibadah kita dikotori oleh hal-hal yang tidak semestinya menyertai. Jangan sampai ibadah qurban kita illa konten YouTube, illa fulus, illa subscribers, atau illa yang lainnya selain illallah,"ujar dia.
Setan sangat serius dalam menggoda kita. Seringkali bujukan mereka sangat halus, namun efeknya sangat merusak. Mereka pantang menyerah dan mereka profesional dalam merusak niat ibadah kita. Terkadang di awal, niat kita sudah benar. Namun, setan tidak menyerah, dan akhirnya mereka berhasil merusak niat kita di tengah atau di akhir proses ibadah.
Godaan setan sangat bervariasi, sekaligus sangat merusak. Godaan setan bisa kemana-mana. Bisa ke calon shohibul kurban, bisa ke panitia kurban, bisa pula ke para juru sembelih hewan kurban
Godaan ke shohibul kurban bisa dalam bentuk menyombongkan, membangga-banggakan, atau bahkan memamerkan ukuran atau keistimewaan hewan kurban yang dipersembahkan. Godaan ke panitia kurban bisa dalam bentuk membangga-banggakan keberhasilan pelaksanaan kurban atau keberhasilan mengumpulkan hewan kurban yang jumlahnya fantastis.
Godaan ke juru sembelih bisa dalam bentuk memamerkan kemampuan cara menyembelih, atau kehebatan pisau yang dimiliki. Bisa menyembelih 100 sapi tanpa diasah lagi, misalnya. Maka mari kita lebih berhati-hati agar tidak termasuk golongan yang tergelincir oleh bujuk rayu setan.