Sabtu 03 Jun 2023 13:28 WIB

Sebelum ke Makkah, Jamaah Haji Indonesia Mulai Berburu Oleh-Oleh

Jamaah haji berbelanja dengan menggunakan rupiah.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ani Nursalikah
Suasana Toko Ali Murah, Madinah, Sabtu (3/6/2023). Jamaah Haji Indonesia mulai berburu oleh-oleh jelang keberangkatan menuju Makkah.
Foto: Republika/Agung Sasongko
Suasana Toko Ali Murah, Madinah, Sabtu (3/6/2023). Jamaah Haji Indonesia mulai berburu oleh-oleh jelang keberangkatan menuju Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika.co.id Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi

MADINAH -- Toko-toko yang berada di kawasan Markaziyah, Madinah mulai diserbu jamaah haji Indonesia, utamanya jamaah yang bersiap berangkat menuju Makkah. Mereka berburu beragam oleh-oleh.

Baca Juga

Aminah, jamaah haji asal Indramayu mengaku banyak menerima titipan dari saudara dan temannya. Untuk keluarga dan temannya di Indramayu, dia membelikan baju, sajadah, dupa, lipstik, dan lainnya. Semua belanjaan tersebut kebanyakan ia bayar dengan rupiah.

"Lihat-lihat sudah dari kemarin, kalau dapat harga bagus saya catat dulu, besoknya baru saya beli," ucapnya, Sabtu (3/6/2023).

Aminah ingin memastikan oleh-oleh yang dibelinya pas sesuai dengan uang yang dititipkan. "Saya bawa riyal, tapi kebanyakan belanja pakai rupiah. Enak juga di sini belanjanya pakai bahasa Indonesia dan bisa nawar," ungkap dia.

Lain lagi dengan Hastuti, jamaah haji asal Makassar yang memang sengaja berburu oleh-oleh karena tiga hari lagi ia bersiap menuju Makkah. "Saya ke Makkah tiga hari lagi, sebelum itu belanja dulu buat oleh-oleh," ujar Hastuti, jamaah haji asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Pemilik toko oleh-oleh Ali Murah, Ali Mohammad Syarif mengakui tokonya selalui dipenuhi jamaah haji dari Indonesia. Bahkan untuk menarik minat pembeli, ia memberlakukan sistem diskon.

Bagi jemaah haji yang datang pertama kali akan diberi diskon 20 persen. Pada kunjungan berikutnya akan diberi diskon hingga 50 persen.

"Sehari saya bisa dapat Rp 300 juta-400 juta bersih. Orang Indonesia biasanya belanja pakai rupiah, orang yang belanja pakai riyal di toko saya, dari jamaah negara lain," kata Ali.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement