Sabtu 03 Jun 2023 13:28 WIB

Kiat Terhindar dari Godaan Oleh-Oleh dan Kuliner di Tanah Suci

Jamaah haji dibekali biaya hidup alias living cost sebesar 750 riyal.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Natalia Endah Hapsari
Ada kiat sederhana yang bisa dilakukan jamaah haji agar biaya hidup yang dimilikinya bisa mencukupi dan dapat digunakan secara maksimal.
Foto: Republika/Agung Sasongko
Ada kiat sederhana yang bisa dilakukan jamaah haji agar biaya hidup yang dimilikinya bisa mencukupi dan dapat digunakan secara maksimal.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Pada pelaksanaan haji tahun ini, jamaah haji dibekali biaya hidup alias living cost sebesar 750 riyal atau setara Rp 3 jutaaan. Selain biaya hidup, jamaah juga sudah diberikan makanan sebanyak tiga kali sehari.

Namun, godaan oleh-oleh dan berburu kuliner selama berada di Tanah Suci, begitu tinggi. Untuk itu, Republika coba berbagi tips agar jamaah bisa mengoptimalkan biaya hidup hingga puncak haji berakhir.

Baca Juga

Setidaknya, ada 5 tips sederhana yang bisa dilakukan jamaah haji agar biaya hidup yang dimilikinya bisa lebih optimal dan berdaya guna.

Pertama, membuat perencanaan yang baik sejak awal.

Kedua, menyiapkan barang-barang tertentu sebagai bekal sebelum berangkat.

Ketiga, menyiapkan oleh-oleh sebelum berangkat haji.

Keempat, menahan nafsu belanja, termasuk wisata kuliner.

Bila keempat kiat tadi bisa diterapkan, diharapkan biaya yang dimiliki saat ini mencukupi hingga seluruh proses ibadah haji tuntas terlaksana.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement