REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musibah merupakan hal yang wajar terjadi di dalam kehidupan ini. Semua orang, baik muslim maupun non-muslim pasti akan merasakan musibah, baik dalam bentuk kecil maupun besar, yang terduga maupun tak terduga.
Namun, persoalannya bukan pernah atau tidak pernah tertimpa musibah, melainkan bagaimana cara kita menghadapi musibah tersebut. Karena, ada orang menyikapi musibah dengan positif dan ada juga yang menyikapinya secara negatif.
Orang-orang yang beriman pasti juga akan tertimpa musibah. Namun, musibah tersebut bukan siksaan yang ditimpakan Allah, melainkan untuk mengukur tingkat kualitas keimanan. Mustahil Allah memberikan musibah tersebut di luar kemampuan hamba-Nya.
Allah SWT berfirman,
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنۡ يُّتۡرَكُوۡۤا اَنۡ يَّقُوۡلُوۡۤا اٰمَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَـنُوۡنَ ٢ وَلَقَدۡ فَتَـنَّا الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ فَلَيَـعۡلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ صَدَقُوۡا وَلَيَعۡلَمَنَّ الۡكٰذِبِيۡنَ ٣
Artinya: "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." (QS al-Ankabut ayat 2-3).
Ketika ditimpa musibah, umat Islam pun diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk membaca doa berikut ini:
إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un. Allahumma ajirni fi mushibati wa akhlif li khairan minha.
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”
Dalam hadits Shahih Muslim disebutkan bahwa barangsiapa membaca doa tersebut, niscaya Allah akan memberinya pahala dalam musibahnya dan memberinya ganti yang lebih baik daripadanya. (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)
Sedangkan di dalam buku Doa Menghadapi Musibah terbitan Mizan Pustaka halamn 130, dianjurkan untuk membaca doa ketika tertimpa musibah ini:
إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Artinya: "Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya lah akan kembali". (QS al-Baqarah 156).
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ العَظِيْمُ الحَلِيْمُ . لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَ الأَرْضِ. وَرَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ.
Lailaha illallahul adhimul halimu. La ilaha illallahu rabbussamawati warabbul ardhi. Wa rabbul arsyil adhimi.
"Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Besar dan Maha Pemurah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan Arasy yang Maha Besar."