REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Padjadjaran (Unpad) menjalin kerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia dalam hal pengelolaan investasi dana abadi pendidikan. Kerja sama diwujudkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor Unpad Prof Rina Indiastuti dengan Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia Prof. Mohammad Nuh di Ruang Executive Lounge Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor belum lama ini.
Menurut Prof Rina, sebagai PTN Badan Hukum, Unpad harus terus maju dan keberlanjutannya tetap terjaga. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mencari sumber pendanaan dari non-pemerintah.
“Hasil dari dana abadi jadi salah satu sumber pendanaan Unpad,” ujar Prof Rina.
Dalam hal pengelolaan investasi dana abadi, kata Prof Rina, Unpad memercayakan Badan Wakaf Indonesia sebagai lembaga untuk menyimpan dana abadi Unpad. Hal ini didasarkan, dana abadi bahwasanya merupakan salah satu jenis wakaf.
Rina pun berharap melalui kerja sama ini, Badan Wakaf Indonesia menjadi lembaga yang mampu mengelola investasi dana abadi Unpad. Hasil dari investasi tersebut tetap akan dimanfaatkan untuk kemajuan tridarma di lingkungan Unpad.
“Mudah-mudahan dana abadi kami bertambah sehingga menambah wakaf kami di Badan Wakaf Indonesia,” katanya.
Senada dengan Rektor, Prof Nuh mengatakan bahwa dana abadi adalah proses wakaf yang dilakukan perguruan tinggi. Aktivitas ini sudah dilakukan oleh berbagai perguruan tinggi besar di dunia sejak berabad-abad lalu.
“Dana abadi (endowment fund) ini merupakan proses copy dari wakaf. Kita sangat bersyukur, sekarang sudah semarak perguruan tinggi menyiapkan dana abadi,” katanya.
Menyadari hal tersebut, pihaknya mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk menginvestasikan dana abadinya di Badan Wakaf Indonesia. Saat ini, beberapa perguruan tinggi kelompok institut sudah mulai menyimpan dana abadinya di Unpad.
“Unpad sendiri merupakan perguruan tinggi (kelompok) universitas pertama di Indonesia yang menyimpan dana abadinya di Badan Wakaf Indonesia,” katanya.
Penyiapan dana abadi, kata dia, bukan semata untuk mendukung keberlanjutan aktivitas tridarma di perguruan tinggi. Lebih dari itu, penyiapan dana abadi juga berperan penting untuk menyiapkan bekal para insan perguruan tinggi di akhirat nanti.