Sabtu 03 Jun 2023 20:47 WIB

Jamaah Diimbau Beli Oleh-Oleh Secukupnya Saja

Jamaah bisa juga mengirimkan oleh-oleh via jasa pos.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Lida Puspaningtyas
Suasana Toko Ali Murah, Madinah, Sabtu (3/6/2023). Jamaah Haji Indonesia mulai berburu oleh-oleh jelang keberangkatan menuju Makkah.
Foto: Republika/Agung Sasongko
Suasana Toko Ali Murah, Madinah, Sabtu (3/6/2023). Jamaah Haji Indonesia mulai berburu oleh-oleh jelang keberangkatan menuju Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Jamaah haji Indonesia diimbau tak berlebih-lebihan dalam membeli oleh-oleh. Jamaah perlu mempertimbangkan batas kapasitas koper yakni 30-40 kilo untuk koper besar.

"Kalau melebihi nanti akan dikurangi dan sayang kan kalau sudah dibeli banyak-banyak tapi tidak terbawa," kata Kepala Daerah Kerja Madinah, Zaenal Muttaqin, Sabtu (3/6/2023).

Baca Juga

Kecuali, kata Zaenal, jamaah memang mau mengirimkan oleh-oleh tersebut melalui paket jasa pengiriman. Kalau dipaksakan masuk pesawat kapasitasnya terbatas.

"Silahkan saja kalau jamaah memang mau dikirimkan via jasa pos," kata dia

Yang pasti, kata dia, perjalanan jamaah haji Indonesia masih panjang. Belilah oleh-oleh secukupnya yang memang menjadi khas kota Madinah. "Hematlah jamaah, silahkannl diatur living costnya, perjalanan masih lama," kata dia.

Zaenal pun mengingatkan agar jamaah haji menyimpan living cost di tempat yang aman. Jamaah ketika ke masjid sebaiknya bawa uang secukupnya saja.

Toko-toko yang berada di kawasan Markaziyah, Madinah mulai diserbu jamaah haji Indonesia, utamanya jamaah yang bersiap berangkat menuju Makkah. Mereka berburu beragam oleh-oleh

Aminah, jamaah haji asal Indramayu mengaku banyak menerima titipan dari saudara dan temannya. Untuk keluarga dan temannya di Indramayu, dia membelikan baju, sajadah, dupa, lipstik, dan lainnya. Semua belanjaan tersebut kebanyakan ia bayar dengan Rupiah.

"Lihat-lihat sudah dari kemarin, kalau dapat harga bagus saya catat dulu, besoknya baru saya beli," ucapnya Sabtu (3/6/2023).

Aminah ingin memastikan oleh-oleh yang dibelinya pas sesuai dengan uang yang dititipkan.

"Saya bawa Riyal, tapi kebanyakan belanja pakai Rupiah. Enak juga di sini belanjanya pakai bahasa Indonesia dan bisa nawar," ungkap dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement