Sabtu 03 Jun 2023 22:46 WIB

Sukses Revitalisasi Sarinah dan Lokananta, Erick akan Perbaiki De Tjolomadoe

Erick menegaskan komitmen BUMN dalam meningkatkan nilai aset.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ferry kisihandi
Erick Thohir meresmikan Lokananta yang disaksikan oleh seniman dan musisi Indonesia di Solo, Sabtu (3/6/2023).
Foto: Republika/Alfian
Erick Thohir meresmikan Lokananta yang disaksikan oleh seniman dan musisi Indonesia di Solo, Sabtu (3/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan akan terus mengoptimalkan aset-aset milik BUMN. Ia menyampaikan revitalisasi tak hanya berhenti pada Sarinah di Jakarta atau Lokanta di Surakarta, Jawa Tengah.

"Di sini juga ada De Tjolomadoe yang lagi saya pelajari. Saya sudah duduk dengan Mas Wali (Kota Surakarta), mungkin De Tjolomadoe akan kita perbaiki lagi, tapi konsepnya masih kita godok lagi," ujar Erick saat peresmian Lokananta di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (3/6/2023).

De Tjolomadoe merupakan kompleks pabrik gula tua yang diubah jadi objek wisata baru, landmark bersejarah, dan pusat konvensi. Erick menyampaikan aset-aset BUMN seperti Lokananta dan De Tjolomadoe tak hanya bernilai historis, juga daya ungkit untuk ekonomi kreatif.

"Banyak aset lain yang sedang kita lihat, yang paling penting tidak hanya membangun, tapi bagaimana setelah dibangun berjalan baik. Jangan sampai sudah bagus nanti tidak terawat lagi," ucap Erick. 

Erick mencontohkan Lokananta yang kembali hidup untuk wadah berkarya bagi anak muda. Tak hanya itu, Lokananta juga dapat menjadi lokomotif industri kreatif ke depan. Erick sendiri memiliki keterikatan yang mendalam saat berkeliling Lokananta. 

"Saya agak bergetar sedikit, rupanya ada koneksi, di sini 1962 rekaman lagu Asian Games. Lalu ada koneksi lain Pak Maladi itu Ketua Umum PSSI 1950-1959, kebetulan saya ada hubungan dengan PSSI," lanjut mantan presiden Inter Milan tersebut. 

Erick menegaskan komitmen BUMN dalam meningkatkan nilai aset, termasuk saat diberi tugas mengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pun dengan pengembangan Candi Borobodur sebagai destinasi wisata yang memiliki aspek spiritual value.

"Saya ke sana (Candi Borobudur) besok untuk acara Waisak karena jangan sampai Candi Borobudur tidak ada spiritual value. Ini yang kita jaga. Orang ke Bali karena budayanya, sama, orang ke Candi Borobudur tidak hanya tempat wisata," kata Erick.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement