Sabtu 03 Jun 2023 23:46 WIB

Pencarian Anak Tenggelam di Pantai Pangandaran Belum Buahkan Hasil

Kantor SAR Bandung hentikan sementara pencarian bocah 9 tahun di Pangandaran

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian terhadap korban yang dilaporkan tenggelam di Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jumat (2/5/2023).
Foto: Dok. Kantor SAR Bandung
Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian terhadap korban yang dilaporkan tenggelam di Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jumat (2/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap seorang anak yang dilaporkan tenggelam di Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, pada Jumat (2/6/2023). Namun, hingga Sabtu (3/6/2023), belum didapatkan tanda-tanda keberadaan korban.

Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril, mengatakan pihaknya telah memerintahkan satu Tim Rescue dari Unit Siaga SAR Pangandaran untuk melaksanakan pencarian terhadap korban sesuai mendapat laporan. Namun, hingga Jumat pukul 18.00 WIB hasil pencarian terhadap korban berinisial E (9 tahun) masih nihil.

"Berdasarkan pertimbangan teknis di lapangan pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan hari ini," kata dia, Sabtu.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasatpolairud) Polres Pangandaran, AKP Sugianto, mengatakan hingga Sabtu siang tim SAR gabungan di lapangan masih belum menemukan korban yang dilaporkan tenggelam. Namun, tim di lapangan masih terus melakukan proses pencarian, baik di darat maupun di laut.

"Sekarang masih proses pencarian di laut dan darat. Namun belum ada tanda-tanda korban ditemukan," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Sabtu. 

Sebelumnya, korban dilaporkan tenggelam bersama dua orang temannya saat sedang bermain di Pantai Barat Pangandaran, tepatnya di sekitar Kampung Turis, pada Jumat sore. Dua orang temannya, yang masing-masing berinisial DA (12) dan D (12) dapat ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara korban E masih belum ditemukan. 

Sugianto mengatakan, para korban itu merupakan warga sekitar yang sedang bermain bola di sekitar lokasi. Ketika itu, bola yang dimainkan tersebut hanyut terbawa arus, sehingga korban berserta kawan lainya mencoba untuk mengambil bola. Alhasil, korban dan kawannya ikut terseret arus.

"Sepertinya saat bermain tidak ada pengawasan, karena sudah sudah sore juga, kami juga fokus di pos 5 yang banyak wisatawan. Tahunya warga sendiri warga yang terseret tidak ketahuan," kata Sugianto. 

Menurut dia, kondisi gelombang di sekitar pantai dalam keadaan normal, tapi angin agak kencang. Kemungkinan saat para korban sedang bermain, mereka terseret arus.

Sugianto mengimbau para wisatawan maupun warga yang bermain di sekitar pantai untuk selalu mematuhi rambu-rambu yang ada. Ia pun mengaku akan meningkatkan pengawasan. 

"Saat ini kebetulan juga sedang ramai wisatawan, karena long weekend. Karena itu, imbauan untuk wisatawan untuk selalu mematuhi rambu di sekitar pantai. Jangan berenang atau bermain air di zona larangan berenang," ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement