REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Kebutuhan hewan kurban di sejumlah wilayah Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Salah satunya, kebutuhan sapi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada tahun 2023 meningkat 40 persen dibanding tahun 2022, yaitu dari 3.636 menjadi 5.118 ekor.
"Peningkatan ini menunjukkan antusias masyarakat untuk berkurban meningkat, seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kepri," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Pemprov Kepri, Rika Azmi di Tanjungpinang, Kepri, Sabtu (3/6/2023).
Rika Azmi menyebut berdasarkan laporan yang diterima dari tujuh kabupaten/kota se-Kepri, total ketersediaan hewan sapi untuk kurban yang ada saat ini sebanyak 8.754 ekor.
Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban tahun ini yang sebanyak 5.118 ekor. Hal ini setelah kebijakan Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Kepri kembali membuka lalu lintas masuknya hewan rentan PMK (HRP) ke daerah tersebut.
"Pemasukan terbanyak berasal dari Nusa Tenggara Timur, karena ini wilayah zona hijau sehingga bisa masuk ke seluruh wilayah Kepri. Sebagian ada juga masuk dari Lampung dan Jambi, tapi khusus untuk tujuan Kota Batam yang saat ini masih zona merah," katanya.
Sementara untuk hewan kambing, katanya, Kepri membutuhkan sebanyak 11.226 ekor, sedangkan jumlah yang tersedia sebanyak 12.364 ekor atau mencukupi.
Namun, ketersediaan kambing ini tidak merata di semua wilayah Kepri, paling banyak ada di Batam. Rika Azmi juga memprediksi terjadi kenaikan harga hewan kurban jelang hari raya Idul Adha 2023 yang dipicu tingginya permintaan masyarakat untuk berkurban.
Selain itu, lanjutnya, memang sudah jadi tradisi para peternak melepas hewan ternaknya pada saat kurban agar mendapatkan harga yang lebih optimal untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak-anak mereka hingga kebutuhan hidup sehari-hari lainnya.
Ia pun memastikan Pemprov Kepri melalui Dinas Perhubungan dan Pelni siap mendukung pengangkutan hewan kurban dari berbagai wilayah ke Kepri maupun antar wilayah se-Kepri.
"Prinsipnya, kami siap memfasilitasi dan membantu kemudahan lalu lintas hewan ternak untuk kurban, namun tetap mengacu pada ketentuan yang ada," ujarnya pula.
Pihaknya pun meminta tiap-tiap kabupaten/kota menyiapkan flyer informasi lokasi dan ketersediaan hewan ternak untuk kurban dari peternak di wilayah masing-masing, lalu mengirimkan pemberitahuan itu ke masjid dan mushala setempat.