Ahad 04 Jun 2023 10:00 WIB

Hari Ini Atlet APG Indonesia Berpeluang Panen Medali Emas di Cabor Atletik

Adaptasi cuaca masih menjadi tantangan tersendiri bagi para atlet.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Sesi latihan para atletik cabang lari, Sabtu (4/6/2023).
Foto: Dokumen
Sesi latihan para atletik cabang lari, Sabtu (4/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Kontingen Indonesia kembali berjuang pada hari kedua ASEAN Para Games 2023, Ahad (4/6/2023). Tim Merah Putih berpotensi panen sekitar delapan medali emas dari cabor atletik yang memperlombakan 19 nomor.

Deretan potensi medali emas itu berpotensi datang dari nomor lompat tinggi putra T42/44 yang diikuti Dapiel Bayage. Kemudian Riadi Saputra juga berpeluang meraih prestasi sama dari nomor lempar cakram F55.

Kemudian Ansyari Sugian Noor dari nomor lempar lembing F40/41, Fauzi Purwolaksono (lempar cakram F57), Alfin Nomleni (lari 1500 meter T20). Selain itu, Nur Ferry Pradana dan kawan-kawan juga diharapkan meraih medali emas di nomor estafet 4 x 100 meter T42-47.

Potensi medali emas juga diprediksi datang dari cabor para angkat berat. Andalan Indonesia, Ni Nengah Widiasih akan turun di kelas 45 kilogram putri dan berpeluang meraih emas.

Sejumlah cabor juga mulai mempertandingkan babak awal, seperti boccia, goalball, blind judo, renang, voli duduk, basket 5x5, dan sepak bola CP.

Sementara di hari pertama kemarin, Indonesia sudah mendapatkan satu medali emas melalui para bulu tangkis di nomor beregu putra usai mengalahkan Malaysia dengan skor 2-1.

Selain itu, adaptasi cuaca masih menjadi tantangan tersendiri bagi para atlet. Meskipun secara persiapan mereka mengaku sudah siap.

“Kami sudah sangat siap bertanding dan berprestasi di Kamboja, apa pun itu cuacanya, karena persiapan sudah sangat lama. Seluruh atlet sudah beradaptasi, sekali ini ini tidak masalah,” kata anggota tim pelatih para atletik Setiyo Budi Hartanto, Ahad (4/6/2023).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement