Ahad 04 Jun 2023 12:38 WIB

Kerahkan Rudal dan Drone, Rusia Lancarkan Gelombang Serangan Udara ke Ibu Kota Ukraina

Ukraina menyebut sistem pertahanan udaranya berhasil mematahkan serangan udara Rusia.

Rep: Lintar Satria, Ferry Kisihandi/ Red: Reiny Dwinanda
Dampak serangan drone Rusia terhadap Kiev, Ukraina, 30 Mei 2023. Rusia kembali melancarkan serangan udara ke Ibu Kota Ukraina, Sabtu (3/6/2023).
Foto: EPA-EFE/Oleh Pereverziev
Dampak serangan drone Rusia terhadap Kiev, Ukraina, 30 Mei 2023. Rusia kembali melancarkan serangan udara ke Ibu Kota Ukraina, Sabtu (3/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pejabat pemerintah militer Kiev mengatakan Rusia melancarkan gelombang serangan udara ke Ukraina. Sistem pertahanan udaranya diklaim berhasil menghalau semua rudal dan drone yang mendekati Kiev.

"Berdasarkan informasi awal, tidak satu pun target udara yang mencapai Ibu Kota," kata kepala pemerintah militer Kiev, Serhiy Popko, di saluran aplikasi kirim pesan Telegram, Ahad (4/6/2023).

Baca Juga

Popko mengatakan, pertahanan udara Kiev menghancurkan semua serangan yang datang menuju kota dalam jarak tertentu. Laporan dari medan pertempuran belum dapat diverifikasi secara mandiri.

Sejak bulan Mei lalu, Rusia berulang kali menyerang Kiev. Ukraina kemudian menggelar serangan balik untuk merebut kembali daerah-daerah mereka yang diduduki Rusia.

Pejabat Ukraina mengatakan serangan-serangan Rusia bertujuan menekan psikologi warga sipil. Saksi mata melaporkan mendengar beberapa suara ledakan di wilayah Kiev tapi bukan di kotanya.

Ledakan terdengar seperti sistem pertahanan udara mengenai target. Peringatan serangan udara di seluruh Ukraina berbunyi selama hampir tiga jam.

Terdapat laporan yang belum terverifikasi di media sosial mengenai suara ledakan di Kryvyi Rih, selatan Ukraina, dekat Kota Kropyvnitskyi dan wilayah timur laut, Sumy. Belum ada informasi resmi mengenai laporan tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement