REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Manchester City, Pep Guardiola bersuara lantang setelah timnya meraih trofi Piala FA musim 2022/23. City mengalahkan Manchester United, 2-1, pada partai final di Stadion Wembley, London, Sabtu (3/6/2023) dini hari WIB.
Itu berarti the Sky Blues melanjutkan dominasinya di ranah Inggris. Secara personal, Pep mengukir rekor mentereng. Ia bergabung dengan Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson sebagai juru taktik yang memenangkan gelar ganda di ranah domestik, di musim yang sama.
Beberapa pekan lalu, Ilkay Gundogan dan rekan-rekan meraih trofi Liga Primer. Perjuangan belum berhenti. Masih ada satu target tersisa.
Kebetulan, Manchester City juga lolos ke final Liga Champions. City berjumpa Inter Milan di Turki. Tepatnya di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Ahad (11/6/2023) dini hari WIB.
"Semua orang tahu, kami menjalani musim-musim yang luar biasa. Lima Liga Primer, dua Piala FA, Carabao Cup, tapi kami harus memenangkan Liga Champions (UCL) agar diakui sebagai tim yang pantas diakui," kata Guardiola, dikutip dari National News, Ahad (4/6/2023).
Ia tetap memuji usaha timnya selama ini. Tepat setelah mereka mulai bekerja sama. Tanpa trofi UCL, the Citizens tetap disegani.
Tetapi, ada sesuatu yang kurang. Guardiola mengakuinya. Oleh karenanya, mereka harus mati-matian berjuang demi singgasana Benua Biru.
"Satu pertandingan lagi. Luar biasa, dalam tiga tahun kami bermain di dua final dan satu semifinal. Tapi pada akhirnya, kami harus memenangkannya," ujar juru taktik asal Katalan ini.
Ia membakar semangat pasukannya. Ia meminta Erling Haaland dkk perlu menekan diri sendiri. Sehingga lebih termotivasi mengeluarkan kemampuan terbaik.
Manchester City berpotensi mendapatkan treble. Sebelumnya, hanya Manchester United sebagai tim Inggris yang meraih tiga gelar sekaligus dalam semusim. MU melakukannya pada edisi 1998/99.