REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tengah berada di Jakarta dalam rangka safari politik, bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDIP Ganjar Pranowo menyapa kalangan milenial dan gen Z di Pos Bloc, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Ahad (4/3/2023) siang.
Bacapres berambut putih itu menjadi pembicara dalam acara Hangout With Gen Z and Millenials Influencers, Selebgram dan TikTokers dengan tema Fashion Influence by Trend.
Di hadapan 400 anak muda yang hadir, Ganjar menyampaikan proses kreatif yang dapat tercipta dari beragam situasi yang ada. Menurutnya, inspirasi untuk berkreasi tidak melulu didapat dari pembelajaran formal.
"Tiap kali saya bertemu dengan anak-anak generasi Z dan milenial yang punya karya kreatif, ternyata ditunjukkan dan makin banyak," ujar Ganjar.
Ganjar menunjukkan langsung proses kreatif tersebut kepada anak muda. Ganjar menggambar seni one line art (seni satu garis) yang terinspirasi dari seorang seniman one line art yang hadir sebagai pengisi acara.
Gubernur Jawa Tengah dua periode itu pun menggambar simbol hati. Ganjar mengibaratkan simbol hati itu yang dimulai dari satu garis kecil hingga membentuk gambar hati yang besar, layaknya cinta yang terus-menerus menggunung.
Dari proses-proses itulah, kata Ganjar, anak muda dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki. Seperti halnya influencers, selebgram, dan tiktokers yang memanfaatkan ruang-ruang yang ada, sekalipun untuk mendapatkan pemasukan dengan mengandalkan media sosial.
"Inilah sesuatu yang selalu baru ketika kita bertemu dengan generasi Z, selalu menarik dan tidak ada habisnya anak-anak yang selalu eksploratif. Inilah yang kemudian ruang-ruang yang mesti diberikan dari sisi akses agar mereka bisa tumbuh lebih kreatif, berkembang dan bisa diajarkan kepada banyak orang," kata Ganjar.
Ganjar mengharapkan, generasi Z dan milenial dapat terus mengembangkan bakatnya agar generasi wirausaha dan enterpreneur bisa terus lahir dan membanggakan bangsa Indonesia.
Lebih lanjut, Borneo Verando, seniman one line art yang berbincang dengan Ganjar menyebutkan kesetujuannya dengan Ganjar ihwal proses kreatif. Dia mengaku mendapatkan inspirasi one line art dengan mencari kesibukan di rumah saat pandemi.
"Proses kreatifnya karena pandemi stres gitu, kemudian mencari banyak cara biar tidak stres akhirnya terjun ke gambar one line art. Uniknya kita hanya pakai satu garis dari awal sampai akhir. Dari satu garis saya olah yang keluar ekspresi saya, tetapi juga membentuk sesuatu yang ketika orang lihat mereka bisa nikmati," ungkap Borneo.
Milenial berusia 26 tahun itu pun mengaku senang dapat menimba ilmu dari Ganjar dan membagikannya secara langsung kepada generasi Z dan milenial yang hadir.
Dia juga berterima kasih kepada Ganjar atas motivasi dan inspirasi yang diberikan kepada anak muda, khususnya anak muda seperti dirinya yang sedang menggali potensi diri untuk menciptakan kreasi dan inovasi.
"Beliau (Ganjar Pranowo) ini saya lihatnya lebih kepada jiwa mudanya belum hilang. Ketika diperlihatkan seni-seni yang sekarang, Pak Ganjar masih bisa keep up dan bisa memberi banyak hal dengan pengalaman-pengalamannya," ucap Borneo.
"Yang saya paling tangkap adalah soal digitalisasi, bagaimana beliau mencoba membantu kami mengembangkan apa yang kita punya dengan aset-aset yang ada," lanjutnya.
Sebagai informasi, selama kepemimpinannya di Jawa Tengah, Ganjar telah membuat banyak program untuk mewadahi anak muda dalam mengembangkan bakat. Salah satunya dengan membuat hetero space.
Hetero Space di Jawa Tengah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti komunal area, meeting room, event space, dan private office yang bisa digunakan individu, komunitas, maupun perusahaan startup untuk berkolaborasi dan berkreasi.
Program besutan Ganjar itu telah memberikan dampak kepada 500 komunitas. Selain itu sebanyak 100 perusahaan telah berkolaborasi. Adapun, UMKM yang mengikuti program sebanyak 15 ribu UMKM, dan start up yang telah mengikuti program sejumlah 2.500 program.