Senin 05 Jun 2023 09:39 WIB

Sapa Warga Glodok di Momen Waisak, Ganjar Bicara Keberagaman

Ia berharap suasana kerukunan masyarakat antar suku, agama, dan golongan terjaga.

Perayaan Waisak 2567 BE/2023 (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Perayaan Waisak 2567 BE/2023 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada suasana berbeda di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Ahad (4/6/2023) pagi. Tak seperti hari-hari biasanya, tampak banyak warga yang lari pagi layaknya perhelatan Car Free Day (CFD).

Ternyata, ratusan warga Glodok sedang antusias menyambut kemunculan bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo, tiba-tiba.

Baca Juga

Ganjar yang mengenakan kaus merah lari pagi di kawasan Pecinan itu bersama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris. Warga Jakarta ‘menyemut’ mengikuti arah berlari Ganjar ke arah Gang Gloria, Jalan Pintu Besar Selatan III No 4-6, Taman Sari, Glodok.

Sesampainya di Gang Gloria, Ganjar langsung disambut para pedagang makanan. Mereka teriak histeris melihat langsung gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode tersebut.

Sambil berjalan, Ganjar menyapa satu per satu warga dan pedagang. Kemudian Ganjar berhenti sejenak untuk menyempatkan diri minum di kedai Kopi Es Tak Kie dan bertemu sang pemilik, Latief Yulus (70).

Setelah minum kopi, Ganjar bergeser sedikit ke pangkas rambut Ko Tang. Ganjar mencukur rambutnya di tempat yang pernah dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum menjabat ini.

Usai pangkas rambut, Ganjar kembali melanjutkan lari paginya menuju Vihara Dharma Jaya Toaseibo di Jalan Kemenangan III No 48, Glodok, Jakarta Barat.

Ganjar menyapa warga dan pengurus Vihara dalam kesempat tersebut. Ganjar juga menengok sejarah Vihara itu dan melihat ornamen ibadah umat Budhha.

Di vihara itu, Ganjar juga melepas 54 burung gereja dan 2 merpati. Angka 54 menyimbolkan umur Ganjar, sementara 2 adalah tanda keinginan dan harapan.

Ganjar mengakhiri olahraga paginya dengan mengunjungi cagar budaya Vihara, Gedung Chandra Naya yang terletak di Novotel dekat Pasar Petak Sembilan.

“Hari ini perayaan waisak maka sekaligus kita menyampaikan selamat waisak buat umat Buddha. Kita senang mendapat cerita-cerita kebaikan yang ada di sini,” kata Ganjar.

Sebagaimana warga vihara yang ditemuinya, Ganjar berharap suasana kerukunan masyarakat antar suku, agama, dan golongan tetap terjaga. Ganjar pun merasa senang dengan suasana tersebut.

“Dan tentu senanglah pagi dapat olahraganya, dapat keringatnya, bertemu dengan masyarakat, dan kita mendapatkan cerita sejarah yang hebat-hebat,” kata dia.

Adapun, ribuan umat Buddha melakukan detik-detik Waisak 2567 BE/2023 pada Ahad pukul 10.41 WIB di halaman Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Detik-detik Waisak ditandai dengan pemukulan gong tiga kali dan pemercikan air suci, pembacaan paritta Jayanto, dan umat bersikap anjali.

Dalam renungan Waisak, Biksu Samanta Usala Mahasthavira menyampaikan bahwa tema Waisak tahun ini adalah "Aktualisasikan ajaran Buddha di dalam kehidupan sehari-hari".

Ia mengatakan, pikiran merupakan pelopor bagi semua tindakan. Untuk mengendalikan semua tindakan harus dimulai dari meluruskan pandangan dan menjernihkan pikiran.

"Tanpa mengenal keberadaan kondisi dan keadaan diri sendiri yang terdiri atas jiwa dan raga maka semua tindakan cenderung tidak tepat dan salah kaprah, sehingga semua pembedaan diri tidak menghasilkan kebijaksanaan dan jasa pahala yang besar," kata dia, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement