REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Indonesia baru saja memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2023 lalu. Akan tetapi, agaknya kondisi pendidikan di Indonesia saat ini masih jauh dari harapan sang founding father, Ki Hadjar Dewantara.

Skor Programme for International Student Assessment (PISA) terakhir Indonesia berada dalam posisi yang memprihatinkan, yakni peringkat ke-74 dari 80 negara. Selain itu, Indonesia juga tak pernah mencapai skor rata-rata negara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Jika tren seperti ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin prediksi bonus demografi 2045 mendatang akan berubah menjadi bencana demografi. Bagaimana mengatasi ketimpangan dan ketertinggalan pendidikan di Tanah Air? Podcaster Fernan Rahadi memperbincangkan hal itu dengan founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal. Selamat menyaksikan!

Videografer & Video Editor

Tim Rejogja & Litz Creative (Interaksi TV)