REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Golkar yang dihadiri oleh seluruh Dewan Pengurus Daerah (DPD) se-Indonesia menghasilkan tiga kesepakatan. Pertama adalah Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang diberi mandat untuk menentukan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Pertama, untuk pilpres, memberikan mandat kepada ketua umum untuk menetapkan capres, cawapres, dan koalisi bersama Partai Golkar," ujar Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Ahad (4/6/2023).
Kedua, seluruh DPD dan organisasi sayap Partai Golkar meminta agar sistem proporsional terbuka diterapkan pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Partai Golkar sendiri menjadi satu dari delapan fraksi di DPR yang menolak sistem proporsional tertutup.
Terakhir adalah terkait pemilihan legislatif, di mana saat ini para bakal calon masih diurut berdasarkan namanya. Nantinya, nomor urut akan didasarkan pada prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela.
"Kemudian, seluruh ketua-ketua DPD, juga seluruh ketua umum ormas hasta karya dan yang didirikan, mendirikan, bertanggungjawab atas pemenangan pileg, pilpres dan pilkada," ujar Menteri Koordinator Perekonomian itu.
Dalam pidato pembukaan Rakernas, Airlangga mengatakan bahwa partainya pada Pemilu 2019 meraup suara sebesar 12,31 persen. Pada Pemilu 2019, ia menargetkan partainya mendapatkan suara sebesar 20 persen.
"Kita targetnya tidak tinggi-tinggi amat, target kita hanya 20 persen. Dari 100 persen, target kita hanya 20 persen, Kang Emil siap? Pak Nusron siap? Ketua-Ketua DPD siap? Golkar siap?," ujar Airlangga.
Sementara itu, Partai Golkar menargetkan kemenangan sebesar 60 persen dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Adapun pada 2024 akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah di 271 daerah, dengan rincian 24 gubernur, 56 wali kota, dan 191 bupati.
Adapun pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, ia menargetkan bahwa Partai Golkar menjadi pemenang dalam kontestasi nasional tersebut. Meskipun hingga saat ini partai berlambang pohon beringin itu belum memutuskan sikap dan dukungannya terkait pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Kita targetkan kemenangan Pileg 20 persen, kemenangan pilkada 60 persen, kemenangan pilpres nomor satu," ujar Airlangga.