REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kapolda Jabar Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus memohon kepada para ulama untuk terus mengingatkan sekaligus mendoakan institusi Polri agar bisa menjadi pelindung dan pengayom masyarakat. "Kami tidak alergi kritik. Terus ingatkan dan doakan kami agar bisa menjadi pelindung dan pengayom masyarakat," kata Kapolda dalam acara silaturahim dengan jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon, ulama, FKUB, KPU, Bawaslu, dan PWI.
Silaturahim digelar Senin (5/6/2023) di Mapolresta Cirebon. Dalam acara tersebut Kapolda didampingi Wakapolda, Brigjen Pol Bariza Sulfi, Karoops Kombes Pol Budi Warsono, Dir Intelkam Kombes Pol Asep Nalaludin, dan Kabid Humas Kombes Pol Ibrahim Tompo. Sedangkan, jajaran Forkopimda di antaranya, Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Ketua DPRD Mohammad Luthfi, Kajari, Dandim, ketua KPU, ketua Bawaslu, dan para para ulama pimpinan pondok pesantren. Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Cirebon, Kapolda juga bersilaturahim dengan sesepuh Pondok Pesantren Buntet, KH Adib Rofiuddin Izza.
Menurut Wiyagus, kritik yang konstruktif sangat dibutuhkan oleh jajaran Polri dalam membentuk institusi pelindung dan mengayomi masyarakat. Ia mengatakan, kritik seperti itu merupakan obat yang mujarab. "Kritik yang konstruktif adalah obat yang mujarab," ujar dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.
Dalam kesempatan tersebut, Wiyagus memuji kekompakan Forkopimda Kabupaten Cirebon. Ia menilai, Forkopimda Kabupaten Cirebon kompak karena saling tergantung. Ia berpesan agar kekompakan yang telah dibangun terus dipelihara.
"Kolaborasi merupakan bentuk kekompakan. Dengan kolaborasi akan semakin tahu apa yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga dalam membuat kebijakan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat," ujar dia.
Kapolda mengungkapkan, sebentar lagi akan memasuki tahun politik. Ini akan menjadi tantangan berat bagi jajaran Forkopimda di Kabupaten Cirebon. Dalam menghadapi tahun politik, ia mengingatkan agar jajaran Forkopimda, KPU, Bawaslu, tokoh agama, dan elemen masyarakat lainnya harus menguatkan kolabirasi.
"Harus tetap kolaborasi. Karena kolaborasi menjadi resep mujarab dalam menghadapi persoalan. Apalagi sekarang era digital. Semua cepat berubah," ujar dia.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, mengatakan, pada Oktober nanti daerahnya akan menggelar pemilihan kuwu (kades) secara serentak. Ia mengatakan, ada 90 desa di wilayahnya yang akan menggelar pilkades.
"Pemilihan kuwu (kades) di wilayah kami selalu berlangsung panas, melebihi pilpres maupun pileg. Namun, kami yakin situasi itu bisa diatasi dengan kolaborasi yang sudah kita bangun," kata dia.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mohammad Luthfi menyampaikan apresiasi atas kepada jajaran Polresta Cirebon dalam pengelolaan kamtibmas di wilayahnya. Ia mengajak jajaran Forkopimda untuk terus berkolaborasi menjelang pelaksanaan pilkades pada Oktober dilanjutkan dengan Pemilu 2024.
"Pemilihan kuwu dan pemilu waktunya pendek. Kita harus tingkatkan kolaborasi," kata dia.