REPUBLIKA.CO.ID, BALASORE -- Gura Pallay (24 tahun) sedang melihat kereta api lain melewati kereta yang dia tumpangi. Tak lama kemudian dia mendengar suara derit keras, sebelum dia terlempar keluar dari kereta.
Pallay mendarat di samping rel bersama dengan puing-puing logam dari kereta yang dia tumpangi, dan langsung kehilangan kesadaran. Hal pertama yang dia lihat ketika membuka matanya adalah gerbong kereta api yang sudah hancur.
Keretanya tergelincir setelah bertabrakan dengan kereta barang yang sedang berhenti tak lama setelah meninggalkan Balasore. Kereta penumpang lain kemudian menabrak gerbong yang anjlok.
“Saya melihatnya dengan mata kepala sendiri, tetapi saya masih tidak bisa menggambarkan apa yang saya lihat. Saya dihantui olehnya,” kata Pallay pada Ahad (4/6/2023) di sebuah rumah sakit.
Pallay terbaring di atas tandu dengan kaki patah dan luka di wajah serta lengannya. Pallay adalah seorang buruh. Dia sedang melakukan perjalanan ke Kota Chennai di India selatan untuk bekerja di pabrik kertas, ketika kereta api penumpang Coromandel Express bertabrakan dengan kereta barang hingga membuatnya keluar jalur, pada Jumat (2/6/2023). Coromandel Express yang sudah keluar jalur kemudian ditabrak oleh kereta penumpang lainnnya yang datang dari arah berlawanan di jalur paralel.
“Saya tidak pernah membayangkan hal seperti ini bisa terjadi, tapi saya kira itu adalah takdir kami,” kata Pallay.
Penyelidik mengatakan, kegagalan sinyal mungkin telah menyebabkan kecelakaan yang melibatkan tiga kereta. Kecelakaan ini adalah salah satu bencana terburuk dalam sejarah India.