Senin 05 Jun 2023 18:07 WIB

Diduga Terlibat Narkoba, Napi & Petugas Lapas Padang Terancam Dipindahkan ke Nusakambangan

BNN Provinsi Sumatra Barat mengusut peredaran gelap narkoba di lapas Sumatra Barat.

Rep: Febrian Fachri / Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi barang bukti kejahatan narkoba
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi barang bukti kejahatan narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Tiga petugas Lapas Kelas II A Padang bersama dua napi yang mendekam di lapas tersebut terancam dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. Kelima ini orang ini diduga terlibat pengendalian 2 kilogram sabu dan 6 ribu butir pil ekstasi di dalam lapas.

"Indikasi petugas yang memasukkan (handphone). Karena di jajaran (penjagaan) depan setiap keluarga narapidana melakukan kunjungan kami sudah melakukan pengecekan metal detector," kata Kepala Lapas Kelas II A Padang, Era Wiharto, Senin (5/6/2023).

Baca Juga

Kasus ini sebelumnya diungkap oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumbar dari hasil pengembangan penangkapan tersangka inisial DZ di Kota Payakumbuh dan DAP di Lampung. Hasil pemeriksaan tersangka, narkoba tersebut dikendalikan narapidana di Lapas Padang.

Era menyebut tiga anggotanya diduga terlibat karena menyelundupkan handphone untuk narapidana. Sehingga narapidana ini dapat mengendalikan narkoba dari dalam lapas dengan menggunakan handphone.  

Era menyebut saat ini pihaknya masih menunggu dua narapidana selesai diperiksa BNNP Sumbar. Selanjutnya, akan dilakukan pedalaman kasus terkait keterlibatan petugas lapas tersebut.

Bila memang terbukti terlibat, Era akan melaporkan hal ini kepada pimpinannya yakni Kementerian Hukum dan Ham. Sanksi yang menanti dua petugas ini adalah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

"Dan kami akan menyampaikan ke pimpinan bahwa petugas itu dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. Pegawai yang menyeludupkan handphone. Termasuk warga binaan, kalau proses sudah selesai dipindahkan ke Lapas Nusakambangan," ujar Era.

Dua narapidana yang mengendalikan dua kilogram sabu dan 6.000 pil ekstasi itu bernama Mawardi dan Nanda. Mereka terpidana kasus narkoba, dikenakan hukuman 19 tahun dan 15 tahun.

Era mengungkapkan, kedua narapidana ini juga merupakan pindahan dari lapas di luar Padang. Pasca kasus keterlibatan narapidana mengendalikan narkoba, seluruh petugas dilarang membawa handphone.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement