Senin 05 Jun 2023 18:34 WIB

Buntut Tawuran PSHT dan Brajamusti, Aktivitas Belajar Sekolah Dilakukan di Rumah

Sisa-sisa tawuran seperti batu dan pecahan kaca masih berserakan di sekitar lokasi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agus raharjo
Benda-benda yang digunakan saat tawuran di Komplek Perguruan Tamansiswa, Yogyakarta, Senin (5/6/2023). Komplek Perguruan Tamansiswa menjadi lokasi evakuasi anggota PSHT saat tawuran dengan warga pada Ahad (4/6/2023) malam. Imbasnya salah satu bangunan yakni Museum Dewantara Kirti Griya ditutup sementara karena mengalami sedikit kerusakan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Benda-benda yang digunakan saat tawuran di Komplek Perguruan Tamansiswa, Yogyakarta, Senin (5/6/2023). Komplek Perguruan Tamansiswa menjadi lokasi evakuasi anggota PSHT saat tawuran dengan warga pada Ahad (4/6/2023) malam. Imbasnya salah satu bangunan yakni Museum Dewantara Kirti Griya ditutup sementara karena mengalami sedikit kerusakan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kerusuhan yang terjadi di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta, menjadikan aktivitas belajar sekolah di kawasan tersebut dilakukan di rumah. Seperti di sekolah Ibu Pawiyatan Taman Siswa Bagian Taman Muda (SD).

"Sekolah bukan diliburkan, tapi belajar dari rumah," kata Ketua Bagian Ibu Pawiyatan Taman Siswa Bagian Taman Muda (SD), Anastasia Riya Triasih, saat ditemui di ruangannya, Senin (5/6/2023).

Baca Juga

SD tersebut terletak di belakang Pendopo Tamansiswa. Pendopo tersebut juga terkena imbas atas kerusuhan yang terjadi pada Ahad (4/6/2023) di Tamansiswa.

Anastasia mengatakan, pekan ini merupakan waktu dilaksanakannya ujian bagi para pelajar. Mengingat Senin (5/6/2023) ini kegiatan pembelajaran dilakukan dari rumah, pelaksanaan ujian pun harus diundur.