Senin 05 Jun 2023 21:51 WIB

Universitas Brawijaya dan Jepang Dirikan Pusat Penelitian Robotika-AI

Kecanggihan AI bisa mengeksplorasi 7.000 tanaman herbal.

Universitas Brawijaya (UB)
Foto: Dok. Humas UB
Universitas Brawijaya (UB)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Universitas Brawijaya (UB) menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Negeri Sakura untuk menginisiasi berdirinya Research Center of Robotik and Artificial Intelligence (AI) atau Pusat Penelitan Robotika dan AI.

Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Internasionalisasi Andi Kurniawan mengatakan, kerja sama dilakukan karena menganggap UB mempunyai peran penting, salah satunya adalah dari Nagoya City University (NCU).

Selain itu, dalam kerja sama itu juga dikembangkan program studi terkait data science dan material science serta berbagai kolaborasi di bidang akademik, riset, dan inovasi. Dengan kerja sama ini, diharapkan bisa saling memberikan manfaat antarkedua perguruan tinggi.

"Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi yang benar-benar menganggap UB sebagai mitra penting. Sehingga collaboration for growing together bisa dilakukan," kata Andi Kurniawan.

Dalam bidang Artificial Intelligence, kata dia, rencananya akan diimplikasikan pada riset-riset dalam bidang ilmu hayati terutama yang terkait dengan medical plant atau tanaman herbal.

Dosen Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Novanto Yudistira, mengatakan, ke depan implementasi AI akan dilakukan untuk big data pada tataran molekul tanaman-tanaman herbal.

Sehingga UB melalui kecanggihan AI bisa mengeksplorasi 7.000 tanaman herbal yang bermanfaat di bidang kesehatan.

"Pada kunjungan ke NCU, Rektor UB juga melakukan presentasi penelitian yang berjudul Bioinformatic and Holistic Paradigm of the Complexity of Indonesia Traditional Medicine for Promoting Human Health yang membicarakan keaneragaman hayati Indonesia untuk membuka peluang dalam mengembangkan penelitian mengenai obat tradisional. Akan tetapi, satu hal yang harus dicari solusinya  mengenai standardisasi keamanan produk tersebut," kata Yudis.

Pada bidang robotika, UB dengan Waseda University akan bekerja sama dalam pembuatan robot humanoid yaitu King of Brawijaya.

Kerja sama dengan Waseda University telah terjalin sejak tahun 2019. UB memilih Waseda University karena termasuk perguruan tinggi terbaik di dunia peringkat 200 versi QS Star.

Di samping itu, beberapa profesor di Waseda University seperti Prof Shuji Hashimoto (salah satu tim pembuat robot gundam) dan Prof Pitoyo Hartono (diaspora Indonesia menjadi profesor di Jepang) telah banyak melakukan hubungan kerja sama dengan menjadi dosen tamu atau dosen pembimbing di Filkom.

Selain riset atau penelitian, output dari kerja sama yang dilakukan juga akan diarahkan untuk melakukan publikasi di jurnal internasional bereputasi dan mendorong jurnal-jurnal di UB untuk menjadi jurnal bereputasi.

Harapannya bisa mempelajari dan melakukan inovasi dari penelitian dari profesor-profesor yang ditemui, khusus untuk Waseda University dan Chukyo University mereka adalah ahli-ahli utama yang terlibat langsung dalam projek pembuatan robot gundam.

"Kita mendorong kolaborasi yang dilakukan UB dapat terjalan dengan perguruan tinggi terkemuka di dunia terutama dengan perguruan tinggi dengan peringkat 100 QS yang juga merupakan bagian dari IKU UB," kata Andi.

Sebelumnya, UB juga menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi lainnya di Jepang, seperti Nagoya University, Chukyo University, Keio University dan Waseda University, dan merupakan tindak lanjut kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement