REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA) Senin (5/6/2023) merilis data penjualan kendaraan listrik atau energi baru (NEV) di China untuk bulan Mei. Menurut data, Tesla menjual 75.842 mobil dari pabriknya di Shanghai, termasuk penjualan domestik dan ekspor.
Namun, perincian spesifik angka penjualan domestik dan ekspor belum diungkapkan. Analis industri memperkirakan bahwa penjualan domestik menyumbang sekitar 43 ribu kendaraan, sedangkan ekspor berjumlah sekitar 33 ribu.
Berdasarkan perkiraan CPCA, Tesla mengamankan posisi ketiga di antara merek kendaraan listrik murni terlaris di pasar China untuk bulan Mei, dengan perkiraan 43 ribu kendaraan listrik murni terjual. Merek terdepan di segmen ini adalah BYD yang menjual sekitar 110 ribu mobil listrik murni, diikuti oleh GAC Aion di posisi kedua dengan penjualan sekitar 45 ribu kendaraan listrik murni.
Volume penjualan Tesla di pabrik Shanghai pada Mei 2023 meningkat 2 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, dibandingkan Mei 2022, volume penjualan mencerminkan tingkat pertumbuhan yang substansial sebesar 141 persen.
Penting untuk dicatat bahwa tingkat pertumbuhan ini belum tentu menunjukkan kondisi pasar, karena ini terutama berasal dari penurunan produksi pabrik yang signifikan selama periode yang sama tahun lalu akibat wabah Covid-19 di Shanghai.
Produksi Tesla di Shanghai saat ini difokuskan pada Model 3 dan Model Y. Model 3 mulai dari 231.900 yuan (32.500 dolar AS), sedangkan Model Y mulai dari 263.900 yuan (37.000 dolar AS). Meskipun data penjualan spesifik untuk Model Y dan Model 3 pada Mei belum diungkapkan, prediksi pasar menunjukkan bahwa Model Y menyumbang sekitar 65 persen dari penjualan, sedangkan Model 3 merupakan 35 persen sisanya.
Pertumbuhan penjualan Tesla di China melambat, dan analis yakin situasi ini dapat membaik setelah peluncuran Model 3 baru.