Senin 05 Jun 2023 23:47 WIB

34 Delegasi Liga Arab kunjungi Xinjiang

Delegasi melaksanakan shalat di masjid bersama penduduk setempat.

Sebanyak 30 cendekiawan Muslim dari 14 negara mayoritas Muslim mengunjungi Kota Tua Kashgar, Kashgar City di Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, China, 10 Januari 2023.
Foto: Kementerian Luar Negeri China
Sebanyak 30 cendekiawan Muslim dari 14 negara mayoritas Muslim mengunjungi Kota Tua Kashgar, Kashgar City di Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, China, 10 Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebanyak 34 delegasi dari 16 negara anggota Liga Arab melakukan kunjungan ke Daerah Otonomi Xinjiang, China, pada 30 Mei hingga 2 Juni 2023.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Senin (5/6/2023), menyebutkan mereka mengunjungi masjid dan lembaga pendidikan Islam di Kashgar dan Urumqi selama berada di daerah otonomi setingkat provinsi di wilayah barat laut China itu.

Baca Juga

"Mereka juga melaksanakan shalat di masjid bersama penduduk setempat," ujarnya.

Menurut dia, kunjungan tersebut membuka mata para delegasi dari negara-negara anggota Liga Arab mengenai kehidupan harmonis di daerah yang banyak dihuni etnis minoritas Muslim Uighur itu.

"Warga Muslim setempat juga bebas menjalankan hak dan kewajiban keagamaan mereka sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Wang.

Ia menambahkan bahwa China akan selalu menyambut warga dari semua negara yang ingin mengunjungi dan melihat secara langsung kehidupan warga Xinjiang yang makmur, stabil, dan harmonis.

Ke-16 negara anggota Liga Arab yang mengirimkan delegasinya itu di antaranya Mesir, Arab Saudi, Mesir, Suriah, dan Aljazair.

Perwakilan tetap Mesir di Liga Arab Mohamed Moustafa Kamal Mohamed sebagaimana dikutip media China mengaku sangat senang melihat masjid bersejarah di Kashgar yang terpelihara dengan baik dan dilengkapi dengan fasilitas modern.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement