Selasa 06 Jun 2023 05:00 WIB

Riau Punya Stok 51.688 Ekor Hewan Kurban

Kurban merupakan ibadah yang mengikis rasa cinta kepada dunia.

Rep: Febrian Fachri, Idealisa Masyrafina/ Red: Erdy Nasrul
 Peserta Jurnalis Journey to Tebar Hewan Kurban 1444 Hijriyah, melaksanakan visitasi di lokasi kandang domba DD Farm Sentra Ternak Jawa Tengah, di Desa Tamanrejo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Foto: Bowo Pribadi
Peserta Jurnalis Journey to Tebar Hewan Kurban 1444 Hijriyah, melaksanakan visitasi di lokasi kandang domba DD Farm Sentra Ternak Jawa Tengah, di Desa Tamanrejo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU- Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman, mengatakan ketersediaan hewan kurban di Riau tahun ini sebanyak 51.688 ekor. Sementara kebutuhan hewan kurban di Provinsi Riau untuk Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah atau tahun 2023 mencapai 49.367 ekor.

"Artinya ketersediaan hewan kurban seperti sapi dan kerbau di Bumi Lancang Kuning masih aman. Hanya saja untuk kerbau hanya terdapat di Kabupaten Kuantan Singingi dan Kampar," kata Herman, Senin (5/6/2023).

Baca Juga

Herman menjelaskan dari ketersediaan 51.688 ekor hewan kurban tersebut, 30 persen merupakan sapi lokal. Sementara sisanya didatangkan dari luar provinsi Riau.

Sapi dari luar Riau itu didatangkan dari Sumatra Utara, Sumatra Barat, Lampung, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jawa Timur.

Dengan ketersediaan hewan kurban aman, tambah Herman, diharapkan dapat menekan harga hewan kurban di Provinsi Riau.

"Kalau hewan kurban stoknya aman, maka kita bisa melakukan pengendalian harga sapi untuk kebutuhan sapi kurban," ucap Herman.

Berikut ketersediaan hewan kurban di kabupaten kota se-Provinsi Riau: Kabupaten Kuantan Singingi 3,718 ekor, Indragiri Hulu 3.675 ekor, Indragiri Hilir 3.557 ekor, Pelalawan 3.311 ekor.

Kemudian Siak 4.271 ekor, Kampar 9.967 ekor, Rokan Hulu 5.599 ekor, Bengkalis 5.151 ekor, Rokan Hilir 2.332 ekor, Kepulauan Meranti 673 ekor, Kota Pekanbaru 6.402 ekor, dan Dumai 3.031 ekor.

Persiapan kurban

Perayaan kurban Idul Adha 1444 H di Kota Yogyakarta diharapkan mendukung konsep ramah lingkungan. Ini sejalan dengan program Pemkot Yogyakarta berupa Gerakan Zero Sampah Anorganik.

Salah satunya dilaksanakan oleh takmir Masjid Al Hasanah Pringgokusuman yang akan membagikan daging qurban dengan besek atau wadah dari anyaman bambu. Ini dilakukan untuk meminimalisir sampah anorganik yang dihasilkan saat penyembelihan hewan kurban.

Perwakilan Remaja Islam Masjid, Muhammad Fawwaz Adiasya (23 tahun) menjelaskan, Takmir Masjid Al-Hasanah Pringgokusuman bekerja sama dengan Remaja Islam Masjid siap untuk mengelola dan melaksanakan ibadah kurban Idul Adha 1444 H.

"Tahun ini merupakan tahun kedua Masjid Al-Hasanah Pringgokusuman membagikan daging kurban kepada masyarakat menggunakan besek," ujar Dias.

Pihaknya menyebutkan dengan penggunaan besek sebagai wadah diharapkan dapat berkontribusi mengurangi penggunaan plastik dan menekan angka sampah anorganik. Selain itu, pengelola masjid memastikan keamanan hewan kurban di Masjid Al-Hasanah Pringgokusuman dalam kondisi sehat.

"Semua hewan kurban di Masjid Al-Hasanah wajib menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk terhindar dari hewan terkena wabah karna hewan yang tidak sehat bisa merugikan banyak orang," ungkapnya.

Sejalan dengan persiapan ibadah kurban Idul Adha 1444H, Pemerintah Kota Yogyakarta melaksanakan pelatihan pengelolaan ibadah kurban idul adha di Masjid Diponegoro, Kamis (1/6/23). Pelatihan tersebut diikuti oleh perwakilan takmir dari 500 masjid/mushola di Kota Yogyakarta. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement