REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester United (MU), Erik ten Hag, mulai khawatir dengan situasi di klubnya. Ini tentang potensi akuisisi saham United. Sebab, bisa saja hal itu berdampak pada dana transfer the Red Devils pada bursa musim panas ini.
Keluarga Glazers sedang menjajaki opsi penjualan klub yang bermarkas di Old Trafford ini. Ada dua calon pembeli di garda terdepan.
Pertama, bankir Qatar Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani. Berikutnya, miliarder Inggris Jim Ratcliffe. Harga jual MU sekitar enam miliar dolar (Rp 89,25 triliun).
Sebetulnya Ten Hag enggan merespons informasi tersebut. Ia hanya fokus pada pengembangan skuadnya. Namun, ia masih tidak tahu apa-apa mengenai alokasi dana transfer yang berpotensi terdampak dinamika di atas.
"Klub tahu, jika ingin berada di empat besar, bersaing memperebutkan trofi liga yang sulit ini, anda harus berinvestasi. Jika tidak, anda tidak akan maju karena klub lain melakukannya," kata juru taktik berkebangsaan Belanda itu, dikutip dari laman Daily Star, Selasa (6/6/2023).
Ia mencontohkan yang terjadi pada bursa transfer musim dingin 2023. Sejumlah pesaing memperkuat diri, tapi Man United tidak melakukannya.
"Tetap saja, kami berhasil (mengakhiri musim dengan baik). Jadi saya sangat senang dan bangga dengan tim saya," ujar Ten Hag.
Sang arsitek menjalani jadwal padat pada musim perdananya bersama the Red Devils. Mereka mentas di 62 pertandingan. Selama periode tersebut, Marcus Rashford dan rekan-rekan meraih 42 kemenangan. MU terjungkal dalam 12 laga. Sisanya delapan partai berkesudahan imbang. United finis di posisi ketiga klasemen akhir Liga Primer Inggris.
Pasukan Ten Hag meraih trofi Piala Liga Inggris dan lolos ke final Piala FA. Berbagai statistik tersebut membuat sang meneer puas pada hasil kerja anak asuhnya.