REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi makin getol membangun kompetisi sepak bola negaranya. Pemerintah Negara Teluk ini mengucurkan dana besar demi mendatangkan nama-nama besar sepak bola.
Cristiano Ronaldo sudah berada di Arab Saudi. Karim Benzema tampaknya akan menyusul. Sementara Lionel Messi juga dalam kejaran. Ini membuat pemerintah masuk untuk memperkuat finansial klub demi bisa menggaet nama-nama beken lainnya.
Dana Investasi Publik (Public Investment Fund-PIF) yang merupakan kekayaan negara mengambil saham kepemilikan mayoritas di empat klub papan atas di negara itu, termasuk klub yang diperkuat Ronaldo, Al Nassr. Langkah ini merupakan bagian dari "proyek privatisasi" yang mendorong organisasi sektor publik untuk berinvestasi di bidang olahraga. Tim sepak bola menjadi prioritas di bawah inisiatif yang didukung oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
PIF telah memiliki klub Liga Primer Inggris, Newcastle, dan mengelola lebih dari 600 miliar dolar AS (Rp 8.916 triliun) aset kerajaan yang kaya akan minyak tersebut. Tidak seperti Liga Primer dan tim-tim Eropa lainnya, klub-klub Saudi tidak terikat oleh aturan UEFA tentang pengeluaran, yang berarti tidak ada batasan gaji yang dapat ditawarkan klub-klub untuk memikat pemain top ke Timur Tengah. Selain Al Nassr, PIF juga memiliki 75 persen saham Al Ittihad, Al Ahli dan Al Hilal, pemenang Liga Champions Asia pada 2019 dan 2021.