Selasa 06 Jun 2023 13:16 WIB

BKI Tingkatkan Kesadaran Standar Keselamatan Transportasi Darat dan Laut

Ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan personel tingkatkan standar keselamatan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
BKI mengajak seluruh pemangku meningkatkan kesadaran atas keselamatan serta melaksanakan hasil Convention for Safe Container
Foto: Biro Klasifikasi Indonesia
BKI mengajak seluruh pemangku meningkatkan kesadaran atas keselamatan serta melaksanakan hasil Convention for Safe Container

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI sebagai induk holding BUMN jasa survei atau ID Survey mengajak seluruh pemangku meningkatkan kesadaran atas keselamatan serta melaksanakan hasil Convention for Safe Container (CSC). Direktur Utama ID Survey Arisudono Soerono berharap inisiasi ini dapat meningkatkan kemampuan para personel guna peningkatan standar keselamatan dan konstruksi peti kemas untuk segala jenis transportasi darat dan laut.

"Kami berharap para personel tak hanya memperoleh kemampuan secara teoritis dan praktikal serta pengetahuan administratif, tapi juga kompetensi dalam pemenuhan standar penerapan peraturan terkait kelaikan peti kemas," ujar Arisudono Soerono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (6/6/2023). 

Baca Juga

Arisudono menyampaikan CSC pada 1979 menjadi tonggak bersama bagi dunia dalam menentukan standar keselamatan dan konstruksi peti kemas untuk segala jenis transportasi darat dan laut. Arisudono menyampaikan konvensi ini dilaksanakan karena adanya kesadaran bahwa tanpa pengamanan dan penanganan yang tepat, potensi kecelakaan peti kemas ini sangat besar. 

Kepala Sub Direktorat Rancang Bangun, Stabilitas dan Garis Muat Kapal, Kementerian Perhubungan, Muhammad Syaiful, mengatakan pemenuhan standar keamanan dan penanganan peti kemas juga mengacu kepada Peraturan Menteri Perhubungan nomor 25 Tahun 2022 tentang Kelaikan Peti Kemas dan Berat Kotor Peti Kemas Terverifikasi. Syaiful berharap pelatihan BKI dapat meningkatkan kolaborasi dalam mempersiapkan hal-hal yang diperlukan atau disyaratkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan terkait kelaikan peti kemas.

Syaiful mengatakan peraturan yang diterbitkan Kemenhub merupakan komitmen melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagai regulator untuk melaksanakan peraturan International Maritime Organization (IMO), yaitu Convention for Safe Container (CSC). Menurut Syaiful, pemberlakuan Peraturan Menteri Perhubungan tersebut memberikan kepastian hukum kepada stakeholder peti kemas maupun syahbandar dan penyelenggara pelabuhan terhadap kelaikan peti kemas dan Verified Gross Mass (VGM). 

"Dengan adanya Pelatihan Surveyor Container, keduanya berharap sinergi yang terjalin bisa mengimplementasi peraturan IMO melalui Convention For Safe Container (CSC) yang tepat sehingga bisa meningkatkan kelaikan, keselamatan operasional peti kemas di pelabuhan dan kapal maupun keselamatan kapal itu sendiri," kata Syaiful.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement