REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir mengingatkan, sebagian pertandingan Liga 1 Indonesia musim 2023/2024 akan berbarengan dengan perhelatan politik. Mengingat pada 2024 akan dilangsungkan pilpres dan pileg, Erick pun mengungkapkan telah adanya kesepakatan pengurangan kuota penonton Liga 1 Indonesia saat tahun politik.
Erick menyatakan, penonton yang boleh hadir di stadion hanya 50 persen dari kapasitas yang ada. "Kita ini liganya melewati tahun politik ya. Itu juga sudah ada kesepakatan, bahkan kita sudah bicarakan bagaimana keamanannya. Itu (penonton yang boleh hadir di stadion) hanya 50 persen nanti," kata Erick saat meninjau Stadion GBT Surabaya, Selasa (6/6/2023).
Erick menegaskan, keamanan penonton menjadi salah satu yang sangat diperhatikan di tengah transformasi sepak bola Indonesia. Ia mengingatkan, hingga saat ini FIFA masih melakukan pemantauan kesiapan sepak bola Indonesia sebagai imbas dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan jiwa.
Meski tidak sampai dijatuhi sanksi, Erick mengingatkan suporter tidak euforia berlebihan. "Jadi jangan euforia seakan-akan kita sudah bebas ya. Ingat masih ada kerusuhan waktu itu di akhir musim kompetisi (musim 2022/2023). Ini 1 juli akan mulai lagi, ini sangat penting," ujarnya.
Erick mengingatkan, transformasi sepak bola Indonesia tidak akan berhasil jika tidak diikuti perubahan ke arah positif dari sisi suporter. Semua pihak, lanjut dia, harus terlibat untuk mendukung transformasi sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Kita jaga sepak bola Indonesia. Apalagi generasi emas sudah kita miliki, baik U-16, U-17, U-20, U-21, dan U-22. Ini kenapa kita sangat serius mempersiapkan untuk timnas Indonesia," kata Erick menegaskan.