REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan penjaga gawang Manchester United, Peter Schmeichel, memiliki penilaian tersendiri terkait kegagalan Setan Merah untuk bisa bersaing dengan Manchester City. Salah satu legenda United itu pun merujuk pada kondisi yang terjadi di final Piala FA, akhir pekan lalu.
Di edisi perdana Derby Manchester di partai puncak Piala FA tersebut, United harus mengakui keunggulan The Citizens, 2-1. Sempat memberikan perlawanan via gol penalti Bruno Fernandes pada menit ke-33, Setan Merah dipaksa mengakui keunggulan City via dua gol yang dicetak Ilkay Gundogan.
Gelandang asal Jerman itu membuka keunggulan City saat laga baru berjalan 13 detik. Menutup babak pertama dengan hasil imbang, 1-1, City kembali unggul kala babak kedua baru berjalan enam menit. Gundogan melepaskan sepakan dari luar kotak penalti usai menerima sodoran bola dari Kevin de Bruyne.
United bukan tanpa usaha untuk bisa mencetak gol pada babak kedua. Pelatih United, Erik ten Hag, pun berupaya menyegarkan permainan United dengan melakukan tiga pergantian pemain. Alejandro Garnacho masuk menggantikan Cristian Eriksen pada menit ke-62.
Setelah itu, Jadon Sancho ditarik keluar dan digantikan oleh Wout Weghorst pada menit ke-78. Terakhir, Ten Hag memasukan Scott McTominay untuk menggantikan Victor Lindelof. Namun, pergantian pemain ini tidak mampu membawa warna dan dimensi baru pada performa United.
Schmeichel menilai, kedalaman skuad dan jarak kualitas yang terlalu besar antara pemain pengganti dan pemain inti menjadi pangkal kegagalan Setan Merah bersaing dengan City di laga tersebut. City dinilai memiliki kualitas pemain yang cenderung lebih merata.
''Saat Anda berusaha untuk mengubah dinamika permainan dan kemudian melihat opsi pemain yang dimiliki Ten Hag untuk bisa mengubah permainan, itulah jurang pemisah antara kedua tim tersebut. Hal itu begitu terlihat di laga itu,'' ujar Schmeichel seperti dilansir Manchester Evening News, Selasa (6/6/2023).
Tidak hanya itu, salah satu kiper legendaris United itu mengakui, para penggawa United masih tertinggal dalam sejumlah aspek dibandingkan para penggawa The Citizens. Anak-anak asuh Pep Guardiola, ujar Schmeichel, tampil begitu berani dan menunjukan determinasi tinggi untuk bisa menguasai bola.
''Di sisi lain, para pemain United terlihat begitu terintimidasi. Mereka berada di urutan kedua di berbagai aspek dalam pertandingan itu. Belum lagi soal dua gol yang tercipta ke gawang United,'' tutur mantan penjaga gawang Timnas Denmark tersebut.
Schmeichel menyebut, kebobolan pada detik ke-13 menjadi penanda ketidaksiapan para penggawa United dalam menatap laga ini. Tidak hanya itu, dalam proses terjadinya gol kedua City, penjaga gawang United, David De Gea, seharusnya bisa menghalau bola hasil sepakan Gundogan.