REPUBLIKA.CO.ID, FLORENCE -- Fiorentina akhirnya kembali tampil di final kompetisi Eropa sejak terakhir kali merengkuh Piala Winners pada musim 1960/1961. La Viola tinggal melewati adangan West Ham United untuk bisa merengkuh trofi kompetisi Eropa kedua dalam sejarah klub.
La Viola dan the Hammers akan saling berhadapan di partai final UEFA Conference League, yang bakal digelar di Stadion Fortuna Arena, Praha, Ceko, Kamis (8/6/2023) dini hari WIB. Apabila menilik kiprah kedua tim pada sepanjang musim ini, Fiorentina terbukti tampil lebih impresif dibanding the Hammers.
La Viola mampu melaju ke partai final Copppa Italia. Pun dengan keberhasilan finish di 10 besar Liga Italia musim ini. Di sisi lain, the Hammers justru terseok-seok di pentas Liga Primer Inggris. Hanya mampu memetik 11 kemenangan dari 38 laga, the Hammers harus puas finish di peringkat ke-14.
Posisi the Hammers merosot begitu jauh dibanding musim lalu saat mampu mengakhiri Liga Primer Inggris di peringkat ketujuh. Kondisi ini pun disadari oleh pelatih Fiorentina, Vincenzo Italiano. Namun, Italiano enggan menggunakan performa negatif the Hammers di pentas Liga Primer Inggris itu sebagai patokan.
''Mereka mungkin tidak terlalu bagus di Liga Primer Inggris, tapi mereka tetap tim yang berbahaya. Saat Anda bisa berada di final kompetisi Eropa, hal itu bukanlah sebuah kebetulan. Anda harus memiliki kualitas. Kami akan menghadapi tim yang sangat kuat," ujar Italiano seperti dikutip laman resmi UEFA, Selasa (6/6/2023).
West Ham, ujar pelatih yang mulai dipercaya menukangi Fiorentina pada 2021 itu, memiliki barisan pemain berkualitas dengan kondisi fisik yang mumpuni. Belum lagi, dengan kehadiran David Moyes, yang berada di kursi pelatih the Hammers. Moyes dinilai memiliki segudang pengalaman, termasuk dengan sempat menukangi Manchester United.
Untuk itu, Italiano berharap, anak-anak asuhnya bisa tampil sempurna di laga kontra the Hammers. Satu kesalahan kecil bisa berakibat fatal buat peluang Fiorentina untuk bisa merengkuh titel UEFA Conference League. La Viola belajar dari pengalaman menyakitkan kala dibekap Inter Milan di partai final Coppa Italia.
''Setiap gerakan bisa memberikan hasil yang berbeda, seperti halnya di final yang telah kami lakoni pada musim ini (kontra Inter Milan di final Coppa Italia). Kami harus mewaspadai setiap aspek dari permainan tim. Kami harus melangkah ke lapangan di partai tersebut dengan level fokus paling tinggi,'' kata eks pelatih Spezia tersebut.