Selasa 06 Jun 2023 22:13 WIB

Ini Sejumlah Strategi BNI Penetrasi Pasar Keuangan di Singapura

Sejumlah langkah strategis disiapkan BNI Singapura untuk perluas penetrasi pasar.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nora Azizah
BNI Singapura menempuh sejumlah langkah strategis untuk perluas penetrasi pasar keuangan.
Foto: Dedy Darmawan Nasution/Republika
BNI Singapura menempuh sejumlah langkah strategis untuk perluas penetrasi pasar keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Sejumlah langkah strategis disiapkan BNI Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) Singapura untuk terus memperluas penetrasi pasar dalam layanan keuangan bank di negeri jiran. Sejumlah strategi itu, didukung oleh status kantor cabang yang telah memegang lisensi penuh dari Pemerintah Singapura. 

Deputy Chief Executive BNI Singapura Yuli mengatakan, sejauh ini sebanyak 80 persen dari nasabah BNI Singapura merupakan warga Indonesia, baik itu korporasi, pelaku UMKM diaspora, pekerja migran, maupun para pelajar. Dengan modal itu, BNI Singapura punya posisi strategis dalam menyediakan layanan keuangan yang dibutuhkan warga Indonesia.

Baca Juga

Berikut sejumlah langkahnya: 

1. Kemudahan Remitansi 

Yuli mengatakan, BNI sebagai pemegang full bank license cukup fokus pada bisnis remitansi atau layanan pengiriman uang dari Singapura ke Indonesia. KCLN Singapura pun telah memiliki dua kantor cabang pembantu untuk melayani nasabah, khususnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI). 

Kantor cabang utama yang berstatus full bank license berlokasi di Kawasan Central Business District (CBD) di Cecil Street. Sementara, dua cabang lainnya berstatus lisensi limited propose branch (LPB). Kedua LPB itu terletak di City Plaza dan Lucky Plaza yang merupakan lokasi strategis tempat pekerja migran berbelanja dan melepas penat di akhir pekan. 

Dua kantor cabang itu pun dikhususkan pada akhir pekan. Tujuannya agar para TKI tetap dapat mengirim uang ke Indonesia melalui kantor LPB di hari libur. Sebab TKI, khususnya yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga hampir tak punya waktu untuk bepergian di hari kerja. 

"Ada ratusan ribu pekerja migran yang kita layani, karena memang tujuan mereka kerja di sini untuk kirim uang ke Indonesia dan dia bisa lakukan aktivitas itu di hari libur," ujar Yuli. 

Bagi mereka yang punya kesibukan bahkan di akhir pekan, BNI Singapura juga telah memiliki aplikasi BNI Singapore Mobile Remittance atau BNI MoRe. "Sambutan dari para pekerja migran cukup baik. Dan, kalau kita bandingkan, BNI sampai saat ini berikan exchange rate yang terbaik," katanya. 

 

2. Pembiayaan UMKM 

Yuli menambahkan, status lisensi penuh memberikan izin kepada BNI Singapura untuk dapat melayani pinjaman kredit perbankan. Tak hanya pada segmen korporasi namun juga individu yang membutuhkan modal untuk meniti usaha kecil, mikro, dan menengah. 

UMKM diaspora, kata Yuli telah menjadi salah satu segmen pasar BNI Singapura sekaligus mendampingi mereka agar naik kelas. Adapun sektor UMKM yang menjadi fokus utama yakni usaha di bidang kuliner, mengingat potensi pasar kuliner khas Nusantara punya prospek menjanjikan untuk dikembangkan bagi konsumen lokal Singapura. 

"Jadi, kita lakukan pembiayaan kepada pengusaha-pengusaha Indonesia yang punya bisnis di negara Singapura," jelasnya. 

 

3. Perdagangan Ekspor Impor

Lebih lanjut, Yuli mengatakan, BNI Singapura pun akan fokus pada bisnis perdagangan ekspor impor. Pasalnya, ia menilai sektor perdagangan ekspor impor memberikan prospek positif bagi kinerja kantor cabang.

 

"Kita anggap potensi fee based income dari trading ini lebin bagus dan lebih aman. Kalau trading kan semua dengan underline jadi lebih aman," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement