Rabu 07 Jun 2023 07:39 WIB

Warga Kherson Mengungsi Akibat Bendungan Nova Kakhovka Hancur

Ukraina mengatakan Rusia melakukan kejahatan perang dengan meledakan bendungan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Foto tangkapan layar dari video yang dipasok dari akun Telegram Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 6 Juni 2023 memperlihatkan limpahan air dari bendungan Kakhovka, di Kakhovka, Kherson, selatan Ukraina, di tengah invasi Rusia.
Foto: EPA-EFE/OFFICIAL CHANNEL PRESIDENT OF UKRAINE
Foto tangkapan layar dari video yang dipasok dari akun Telegram Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 6 Juni 2023 memperlihatkan limpahan air dari bendungan Kakhovka, di Kakhovka, Kherson, selatan Ukraina, di tengah invasi Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, KHERSON -- Semburan air dari bendungan besar di Sungai Dnipro yang memisahkan pasukan Rusia dan Ukraina di selatan Ukraina membanjiri medan perang. Memaksa warga desa sekitar untuk mengungsi dan mendorong kedua belah pihak saling menyalahkan.

Ukraina mengatakan Rusia melakukan kejahatan perang dengan meledakan bendungan Nova Kakhovka yang menjadi sumber energi pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Kremlin menyalahkan Ukraina dengan mengatakan Kiev mencoba mengalihkan operasi serangan balik.

Baca Juga

Beberapa pejabat yang ditempatkan Rusia mengatakan bendungan itu ambruk sendiri. Sementara Washington tidak yakin siapa yang bertanggung jawab. Namun Deputi Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Robert Wood mengatakan tidak masuk akal bila Ukraina yang menghancurkannya.

Kedua belah pihak tidak mengungkapkan bukti siapa yang harus disalahkan. Konvensi Jenewa melarang bendungan diserangan dalam perang karena membahayakan warga sipil.