Rabu 07 Jun 2023 12:16 WIB

Libur Waisak Bikin Okupansi Hotel Indonesia Group Melonjak Signifikan

Tingginya okupansi hotel HIG menunjukkan tanda pemulihan sudah berjalan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Festival Lampion Waisak 2567 BE di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Ahad (4/6/2023). Waisak mendorong peningkatan okupansi hotel di Yogyakarta, terutama Hotel Indonesia Group.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Festival Lampion Waisak 2567 BE di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Ahad (4/6/2023). Waisak mendorong peningkatan okupansi hotel di Yogyakarta, terutama Hotel Indonesia Group.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Libur panjang saat Waisak tentunya berdampak langsung pada permintaan akomodasi dan mendorong lonjakan okupansi hotel yang signifikan. Tingkat hunian yang meningkat di hotel-hotel Yogyakarta menjadi bukti bahwa perayaan Hari Raya Waisak di Borobudur sangat penting bagi sektor pariwisata di sekitarnya. 

Sejumlah hotel BUMN yang dioperasikan PT Hotel Indonesia Group (HIG), anak perusahaan PT Hotel Indonesia Natour (HIN) di wilayah Yogyakarta meliputi The Manohara Yogyakarta Hotel, Khas Tugu Hotel, Khas Malioboro Hotel dan Lafayette Butik Hotel mengalami lonjakan okupansi yang signifikan pada periode 1-4 Juni 2023.

Baca Juga

"Peningkatan okupansi ini juga dirasakan hotel jaringan HIG lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar Plt VP Corporate Secretary HIN Doddy Akhmadsyah Matondang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Doddy mengatakan hal ini menunjukkan tanda pemulihan akibat pandemi sudah berjalan maksimal. Hal ini terlihat dari jumlah pengunjung yang datang ke sekitar Borobudur serta peningkatan okupansi di hotel jaringan HIG. 

Doddy mengatakan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ini juga tidak lepas dari beragam promo menarik yang ditawarkan, pelayanan yang baik serta fasilitas yang tersedia di masing-masing unit hotel sehingga mampu menarik wisatawan untuk menikmati momen liburan Waisak di hotel jaringan HIG.

"Pada momen libur Waisak tahun ini, hotel-hotel di wilayah Jawa mencapai performa tertinggi jika dibandingkan hotel jaringan HIG di wilayah lain. Salah satu hotel yang berkontribusi pada pencapaian tersebut adalah Hotel Khas Tugu dengan tingkat okupansi mencapai 100 persen," ucap Doddy.

Doddy mengatakan, posisi tertinggi kedua pada region Bali dengan okupansi tertinggi yaitu Grand Inna Kuta sebesar 94 persen. Doddy menyampaikan, region Sumatra juga mengalami peningkatan okupansi dengan tingkat hunian tertinggi, yaitu Hotel Khas Ombilin sebesar 85 persen. 

"Hal serupa juga terjadi di hotel region Nusa Tenggara, Kalimantan dan region Sulawesi di mana terjadi peningkatan tingkat hunian yang signifikan," lanjut Doddy.

Doddy menyebut peningkatan okupansi hotel ini memberikan efek berganda pelaku usaha sekitar, lonjakan jumlah wisastawan membuka peluang bagi pelaku usaha lokal, seperti kuliner, toko suvenir, dan layanan transportasi. Sebagai bagian dari holding BUMN pariwisata dan pendukung atau InJourney, Doddy mengatakan HIN mendukung pelestarian budaya pariwisata spiritual Candi Borobudur. 

"Momentum ini tentunya kami manfaatkan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan dengan mengangkat keunikan dan kearifan lokal," kata Doddy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement