Rabu 07 Jun 2023 12:47 WIB

Jokowi Mengaku Belum Bertemu Prabowo

Jokowi akan panggil Prabowo terkait proposal perdamaian Ukraina-Rusia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (dua kanan) berbincang dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani (kanan), Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo (dua kiri) dan Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo (kiri) usai menghadiri Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta, Selasa (6/6/2023). Rakernas PDI Perjuangan yang berlangsung 6-8 Juni 2023 itu mengangkat tema fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Joko Widodo (dua kanan) berbincang dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani (kanan), Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo (dua kiri) dan Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo (kiri) usai menghadiri Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta, Selasa (6/6/2023). Rakernas PDI Perjuangan yang berlangsung 6-8 Juni 2023 itu mengangkat tema fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut belum bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terkait proposal perdamaian yang diajukannya untuk Ukraina-Rusia. Ia mengatakan akan secepatnya memanggil Prabowo untuk menjelaskan terkait proposalnya tersebut.

Usulan tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri acara menteri-menteri pertahanan International Institute for Strategic Studies (ISS) Shangri-La Dialogue ke-20 di Singapura pada Sabtu (3/6).

Baca Juga

“Secepatnya, tapi belum. Belum ketemu,” ujar Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (7/6).

Jokowi juga mengatakan bahwa Prabowo tak ikut dalam kunjungan kerjanya ke Singapura hari ini. “Ndak,” kata dia singkat.

Dalam helatan tahunan menteri-menteri pertahanan International Institute for Strategic Studies (ISS) Shangri-La Dialogue ke-20 di Singapura pada Sabtu (3/6), Prabowo menyampaikan usulannya untuk resolusi konflik Rusia-Ukraina. Presiden Jokowi pun menegaskan bahwa proposal perdamaian tersebut merupakan usulan pribadi dari Prabowo, bukan pemerintah.

“Itu (proposal) dari Pak Prabowo sendiri,” kata Jokowi di rakernas III PDIP, Selasa (6/6).

Karena itu, ia akan memanggil Prabowo untuk meminta penjelasan terkait proposal tersebut. “Hari ini atau besok akan saya undang, untuk minta penjelasan apa yang Pak Menhan sampaikan,” kata dia.

Dalam Pertemuan Shangri-La Dialogue di Singapura, Menhan Prabowo Subianto menyampaikan beberapa usulannya untuk resolusi konflik Rusia-Ukraina. Salah satu usulannya yakni meminta agar Ukraina dan Rusia segera melakukan gencatan senjata.

Selain itu, ia juga meminta Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membentuk pasukan penjaga perdamaian dan menempatkan di wilayah demiliterisasi sekarang ini, serta menyelenggarakan referendum untuk masyarakat yang tinggal di wilayah demiliterisasi.

Pemerintah Ukraina pun dilaporkan menolak usulan yang ditawarkan oleh Prabowo. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov menilai proposal perdamaian yang ditawarkan Prabowo merugikan negaranya.

“Kedengarannya (proposal ini) seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia. Kami tidak butuh mediator ini datang kepada kami (dengan) rencana aneh ini,” kata Rezkinov, dilansir media Ukraina, Ukrinform.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement