REPUBLIKA.CO.ID, KHERSON -- Warga Kota Kherson mengatakan, konsekuensi bila air dari Bendungan Nova Kakhovka mengalir membanjiri kota itu akan sangat besar. Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas kerusakan bendungan tersebut.
"Semuanya akan mati di sini," kata salah satu warga, Sergiy, seperti dikutip dari the Strait Times, Selasa (6/6/2023). "Semua makhluk hidup dan orang akan terendam banjir," katanya di dekat rumah-rumah dan taman-taman.
Warga setempat menyalahkan Rusia meledakkan bendungan yang mengakibatkan air membanjir kota sebelah selatan Sungai Dnipro. Meredam jalanan dan menutupi dataran rendah. Di beberapa daerah masyarakat mengambil barang-barang mereka, khawatir rumah mereka segera terendam banjir.
"Kami takut pada banjir, kami membawa barang-barang ke tempat sedikit lebih tinggi," kata warga lainnya Lyudmyla di luar rumahnya di samping sebuah trailer yang berisi barang-barang dan mesin cucinya.
Sambil mencengkeram ponselnya, dengan marah ia meminta pasukan Rusia 'diusir dari sini.' "Mereka menembaki kami, di sana mereka membanjiri kami atau melakukan hal lain," katanya. Penduduk setempat melihat air warna cokelat dari jembatan yang dibangun cukup tinggi untuk membiarkan kapal kargo lewat.
"Pasti sekitar 3 meter (lebih), air sudah banyak naik," kata warga setempat Kostyantin.
"Banjir datang, Anda dapat melihat di depan mata Anda sendiri, apa yang akan terjadi berikutnya, tidak ada yang tahu," kata warga lainnya Viktor berdiri di sebuah jalur kereta api dengan pemandangan sungai.
"Mari katakan satu-satunya orang Rusia yang baik adalah orang Rusia yang sudah mati," ujarnya.
Sergiy yang berdiri di sebelah Viktor mengatakan daerah itu memiliki permukaan air yang tinggi. "Kini sungai meluap dan ini semua akan menjadi banjir, masyarakat akan menderita, sudah tidak ada lagi air yang keluar dari keran, mengapa itu terjadi tidak ada yang tahu," katanya.