Rabu 07 Jun 2023 14:19 WIB

Di Hadapan Investor Singapura, Jokowi Pastikan Keamanan Investasi di Indonesia

Pemerintah menyediakan 300 paket investasi untuk sektor swasta

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Lida Puspaningtyas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Ibu Negara Singapura Ho China saat kunjungan jelang pelantikan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Ahad (20/10).
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Ibu Negara Singapura Ho China saat kunjungan jelang pelantikan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Ahad (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakinkan para investor terkait keamanan investasi di Indonesia di masa pemerintahan selanjutnya. Ia meminta para investor agar tak perlu khawatir terhadap iklim investasi di Indonesia serta keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri pertemuan Ecosperity Week 2023 yang diselenggarakan Temasek Foundation di Singapura, Rabu (7/6). Dalam acara ini juga turut dihadiri kalangan investor dan akademisi.

“Teman-teman kami di Singapura sangat mengenal kami, siapapun yang akan memimpin Indonesia akan fokus untuk mengubah Indonesia menjadi raksasa Asia. Jadi semua akan baik-baik saja. Tak perlu khawatir, investasi anda di Indonesia akan tetap aman dan juga keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara,” kata Jokowi.

Jokowi melanjutkan, Ibu Kota Nusantara merupakan sebuah kota kelas dunia, kota pintar yang dikelilingi alam, kota hijau dengan 65 persen hutan, dan juga kota karbon netral pertama di Indonesia yang memiliki pendidikan dan juga fasilitas kesehatan kelas dunia.

Ia meyakinkan bahwa Nusantara akan menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali dan juga melakukan bisnis. Jokowi pun kemudian bergurau bahwa harga perumahan di Singapura saat ini sangatlah mahal. Karena itu, Nusantara bisa menjadi pilihan untuk ditinggali.

“Saat ini pembangunannya sedang berjalan. Infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan akan selesai dibangun pada tahun depan menggunakan anggaran APBN,” lanjut Jokowi.

Namun di tahap awal, pemerintah juga menyediakan 300 paket investasi untuk sektor swasta dengan total nilai 2,6 miliar dolar AS di berbagai bidang, yakni perumahan, transportasi, energi, teknologi, dan lainnya. Selain itu, Jokowi juga memastikan terkait populasi di IKN nantinya.

Ia mengatakan, Indonesia memiliki populasi terbesar keempat dunia. Karena itu, tak akan sulit untuk memindahkan masyarakat ke Nusantara. Begitu juga soal insentif. Jokowi memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif kepada para investor.

“Lalu ada pertanyaan lain tentang insentif. Gampang, gampang lah. Saya juga pengusaha, jangan khawatir. Kita sudah siapkan insentif fiskal, seperti tax holiday, pajak pertambahan nilai yang tidak dipungut, super deduction tax, bea impor, semua sudah kami lakukan,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menegaskan bahwa pemerintah akan memfasilitasi investasi, terutama yang berkaitan dengan energi hijau dan industri hijau. Sebab, kata dia, Indonesia percaya bahwa kesuksesan ekonomi dan keberlanjutan harus dikerjakan bersama.

“Terutama yang berkaitan dengan energi hijau dan industri hijau, kami akan fasilitasi. Sebisa mungkin kita fasilitasi,” kata dia.

Presiden pun menegaskan bahwa Indonesia serius berkomitmen dalam melakukan transisi energi. Indonesia, kata dia, memiliki potensi yang besar dalam energi baru terbarukan, yakni hampir 434 gigawatt dari panas bumi, angin, matahari, bahan bakar nabati, dan air. Ia kemudian mencontohkan, ada sekitar 4.400 sungai yang memiliki potensi sumber energi hijau dan 128 di antaranya merupakan sungai besar seperti Sungai Kayan di Kalimantan.

Jokowi mengatakan, terdapat potensi yang sangat besar untuk menghasilkan produk ramah lingkungan dari industri hijau yang saat ini menjadi prioritas. Yakni di sektor hilirisasi industri, industri panel surya dan baterai, industri manufaktur, dan industri manufaktur kendaraan listrik.

“Hadirin sekalian, apa lagi yang anda tunggu?,” kata Jokowi.

Jokowi menyampaikan, Edelman Trust Barometer telah merilis survei kepercayaan masyarakat dalam berbisnis di Indonesia yang berada di level yang tinggi. Peringkat Indonesia pun berada di posisi kedua setelah China. Selain itu, di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia tumbuh konsisten sekitar 5 persen. Bahkan pada tahun lalu, tumbuh 5,3 persen.

“Kuartal pertama tahun ini, kami tumbuh 5,03 persen. Inflasi terjaga di level yang aman, di bulan Mei sebesar 4 persen yoy. Neraca perdagangan telah surplus selama 36 bulan berturut-turut, tahun lalu surplus perdagangan kita 54,5 miliar dollar AS,” ujar Jokowi.

Jokowi juga memastikan bahwa kondisi politik dan sosial telah stabil. Karena itu, Jokowi pun mengajak para investor untuk bergabung bersama Indonesia membangun ekonomi.

“Jadi, sekarang tinggal anda yang harus melompat ke kapal dan bergabung bersama kami. Bersama-sama menjadi ekonomi bernilai triliunan dolar. Saya sarankan jangan menunggu terlalu lama, jangan hanya duduk dan menonton. Ini adalah kesempatan emas yang sangat menarik di Indonesia di mana Anda semua bisa menjadi bagian darinya,” kata Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement