REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Industri luar angkasa Eropa, masih tertinggal dari pesaing industri lainnya. Sekarang, mereka sedang mencari kendaraan komersialnya sendiri yang dapat mengangkut kargo ke International Space Station (ISS) dan tujuan orbit rendah Bumi di masa depan.
Badan Antariksa Eropa (ESA) mengajak perusahaan antariksa swasta Eropa untuk mengembangkan ide kendaraan pengangkut kargo yang dapat melakukan perjalanan ke orbit rendah Bumi.
“ESA dan negara-negara anggotanya sedang bersiap ketika ISS pensiun. Akan ada sebuah lingkungan di mana seluruh badan antariksa menjadi pelanggan dari pemilik infrastruktur luar angkasa,” kata manajer ISS ESA, Frank De Winne, dilansir dari Gizmodo, Rabu (7/6/2023).
Perusahaan antariksa diminta untuk mengajukan proposal untuk kendaraan transportasi kargo komersial, yang dapat membawa hingga 4.400 pound (2 metrik ton) kargo bertekanan ke ISS pada akhir 2028 untuk misi uji coba. Kemudian kembali ke Bumi dengan membawa setidaknya 2.200 pound (1 metrik ton) kargo.
“Dengan meluncurkan seruan ini, kami menyediakan skema pendukung, di mana perusahaan swasta menerima dukungan dari ESA untuk mengembangkan layanan ke International Space Station dan tujuan komersial masa depan yang mengorbit Bumi,” kata De Winne.
NASA telah bekerja dengan mitra komersialnya sendiri, SpaceX, untuk mengangkut kargo dan awak ke ISS secara rutin. SpaceX meluncurkan misi berawak keenamnya ke stasiun luar angkasa pada Maret 2023, sementara misi kargo ke-28 lepas landas dari Kennedy Space Center di Florida pada Senin (5/6/2023) kemarin.
SpaceX menggunakan kapsul Dragon terpercaya untuk misi ini, dan sekarang Eropa menjalankan sesuatu yang serupa. Eropa telah berjuang untuk membangun aksesnya sendiri ke orbit rendah Bumi, yang semakin sibuk dengan kendaraan umum dan pribadi.
Setelah memutuskan hubungan dengan Rusia menyusul invasi ke Ukraina, sektor luar angkasa Eropa baru-baru ini terpaksa beralih ke SpaceX untuk penggunaan roket Falcon 9. Mengembangkan kapsul kargo adalah satu tantangan, tapi menemukan roket untuk meluncurkan kapsul adalah tantangan lainnya.
ESA bertaruh pada debut roket Ariane 6 Eropa, yang awalnya dijadwalkan untuk debut pada 2020, tetapi penerbangan perdananya baru-baru ini diundur ke kuartal keempat tahun 2023. Roket sekali pakai dimaksudkan untuk menggantikan pendahulunya, Ariane 5, yang tidak lagi berproduksi, meninggalkan Eropa dengan sedikit atau tanpa pilihan untuk pergi ke luar angkasa.
Meskipun Eropa tetap sangat membutuhkan kendaraan peluncuran, upaya ESA untuk melibatkan sektor swasta dalam mencapai orbit rendah Bumi adalah upaya terbaru untuk membina hubungan dengan mitra swasta. Seiring dengan terus berkembangnya industri luar angkasa, Eropa perlu mempercepat langkah dalam membangun koneksi itu dan mendukung sektor komersial.