Rabu 07 Jun 2023 15:27 WIB

Jamaah Haji Diingatkan Jangan Percaya Oknum Mengaku Petugas

Jamaah haji harus mengetahui ciri petugas haji atau PPIH Arab Saudi.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Jamaah haji melaksanakan tawaf di Masjidil Haram.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Jamaah haji melaksanakan tawaf di Masjidil Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Haji (Kabid Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Al Rasyid, mengimbau seluruh jamaah haji Indonesia untuk melaksanakan ibadah umroh pertama. Tapi jangan mudah percaya terhadap oknum yang mengaku sebagai petugas.

"Imbauan saya, jangan mudah percaya kepada oknum-oknum yang mengaku sebagai petugas (haji) dengan berpakaian ihram, memakai ciri-ciri dengan gelang yang seperti petugas, lalu menawarkan hal-hal mengiming-imingi kemudahan ibadah," kata Harun saat diwawancarai di terminal Syib Amir, Makkah, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga

Harun mengingatkan, jangan mudah percaya kepada orang yang mengaku petugas dan mengiming-imingi kemudahan.

Ia juga menyampaikan, ketika jamaah haji Indonesia sampai di Masjidil Haram membutuhkan kursi dorong untuk melaksanakan rangkaian ibadah tawaf dan sa'i. Maka gunakanlah jasa kursi dorong yang telah disiapkan oleh pihak Masjidil Haram, tandanya mereka memakai rompi.

"Jangan kita memakai jasa dorong yang ilegal, akhirnya apa, ketika memakai itu jamaah sedang melaksanakan thawaf dan sa'i maka petugas yang ilegal itu ditangkap oleh keamanan, akhirnya jamaah ditinggalkan begitu saja yang akhirnya terlantar," ujar Harun.

Harun menegaskan, jamaah haji jangan mengambil jasa dorong kursi roda yang tidak resmi. Gunakan kursi roda yang resmi yang disediakan Masjidil Haram dan Arab Saudi.

Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Khalilurrahman, menyampaikan, jamaah haji lanjut usia (lansia) bahkan jamaah haji yang tidak lansia diimbau untuk tidak melakukan ibadah umroh berkali-kali di Masjidil Haram. Jamaah haji jangan memaksakan diri melakukan ibadah berlebihan agar tidak kelelahan.

"Kami dengan konsultan ibadah dan dengan pembimbing ibadah haji melakukan kunjungan kepada jamaah haji, bukan hanya ke jamaah haji yang lansia, agar mereka tidak memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah secara berlebihan, termasuk juga tidak melakukan ziarah-ziarah berlebihan ke tempat yang bersejarah di Makkah sebelum puncak haji," kata Khalilurrahman saat diwawancarai Republika di Kantor Daker Makkah.

Khalilurrahman mengingatkan, berdasarkan pelajaran dari tahun lalu, ada jamaah haji yang tidak lansia tapi karena melaksanakan umroh berlebihan sehingga pada puncak ibadah haji mereka banyak yang terganggu kesehatannya. Bahkan ada jamaah haji yang sehat sampai dirawat karena sakit akibat melakukan umroh berlebihan.

Ia menambahkan, ada juga jamaah haji yang meninggal karena kelelahan kemudian sakit. Sehubungan dengan itu, agar jamaah haji tidak berlebihan dalam beribadah yang mengakibatkan mereka kelelahan, PPIH Arab Saudi akan terus masif memberikan edukasi kepada jamaah haji.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement