Rabu 07 Jun 2023 17:17 WIB

Ini Alasan Bungkamnya Elon Musk Saat Kunjungi Cina 

Sebelum berkunjung ke Cina, para CEO dari AS mencari masukan informasi.

CEO Tesla Elon Musk berbicara selama pertemuan virtual di KTT B20 menjelang KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Senin, 14 November 2022.
Foto: AP / Aaron Favila
CEO Tesla Elon Musk berbicara selama pertemuan virtual di KTT B20 menjelang KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Senin, 14 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI – Bergiliran datangnya para CEO perusahaan dunia ke Beijing menjadi jalan bagi terbukanya kembali Cina. Di antara yang telah bertandang ke Cina adalah CEO Tesla, Elon Musk dan Goldman Sachs, David Solomon.

Di sisi lain, ada sikap yang sama. Mereka tak banyak mengumbar cerita atau komentar di publik mengenai perjalanan mereka di Cina termasuk bertemu dengan pejabat pemerintah, staf lokal, dan mitra bisnis. Ekspos media dan publik juga kini langka. 

Bahkan Musk, pemilik salah satu media sosial besar, Twitter, diam seribu bahasa atas perjalanannya ke Cina pekan lalu. Pada kunjungan 2020, Musk menari di panggung untuk merayakan pengiriman produksi pertama mobil Tesla di pabrik Shanghai. Acara ini terbuka bagi pers. 

Pada kunjungan yang baru lalu, media tak diundang saat Musk ke pabrik Tesla. Saat berada di Cina, ia tak mengisahkan sesuatu pun di Twitter. Hal serupa dilakukan Solomon. Pada 2019, ia bersedia diwawancara media dan hadir di sejumlah forum. 

Namun saat bertandang lagi pada Maret lalu, ia hanya melakukan pertemuan tertutip dengan regulator, dana kesejahteraan Cina, dan acara di sebuah universitas. Apa yang menyebabkan perubahan drastis tersebut?

Seorang staf senior kamar dagang mengungkapkan, minimnya informasi dari CEO dari Barat dan perusahaan mereka dalam perjalanan ke Cina, terkait dengan kehati-hatian di tengah ketegangan hubungan dagang dan politik Cina-AS. Hubungan kedua kian memburuk. 

Noah Fraser, direktur operasional Canada China Business Council, menyatakan, para eksekutif yang datang tak lagi mengejar peluang usaha baru tetapi menjaga yang sudah ada. Tentu tak akan sering mengundang pers, jamuan makan dan forum yang besar. 

‘’Mereka akan tetap menundukkan kepala dan makan siang secara privat, jadi bisa memahami apa yang terjadi di lapangan,’’ kata Fraser. Kepala asosiasi dagang AS menuturkan, sebelum berkunjung ke Cina, para CEO dari AS mencari masukan informasi.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement