REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberangkatan jamaah haji Indonesia gelombang pertama dari Tanah Air menuju Madinah berlangsung dari 24 Mei sampai 16 Juni 2023. Selama beribadah di Masjid Nabawi Madinah, jamaah haji memiliki kesempatan masuk ke Raudhah.
“Jamaah haji Indonesia dapat memasuki Raudhah di Masjid Nabawi dengan menggunakan Tasreh,” ujar Kepala Bidang Ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M, Suratman, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Rabu (7/6/2023).
Tasreh merupakan semacam surat keterangan izin masuk ke Raudhah. Surat ini diproses oleh petugas Bimbingan Ibadah pada Kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah melalui aplikasi e_hajj.
Menurut Suratman, Tasreh ini akan diterbitkan untuk setiap kelompok terbang (kloter). Tasreh berisi keterangan tentang jadwal memasuki Raudhah.
Jadwal masuk tersebut selanjutnya akan diinformasikan ke Petugas Pembimbing Ibadah Sektor untuk disosialisasikan ke Ketua Kloter dan jamaahnya. Petugas Bimbingan Ibadah pada Kantor Daerah Kerja Madinah selanjutnya menyampaikan Tasreh Raudhah kepada Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi.
“Setelah mendapat informasi dari Daker Madinah, Petugas Bimbingan Ibadah Sektor memberitahukan kepada Ketua dan Petugas Bimbingan Ibadah Kloter tentang jadwal memasuki Raudhah,” kata dia.
Ketua dan Petugas Bimbingan Ibadah Kloter pun akan menyiapkan jamaah hajinya agar bersiap di tempat antrean masuk Raudhah, sekitar satu jam sebelum jadwal yang ditentukan. Titik kumpul jemaah saat akan masuk adalah area depan pintu 37 - 38 (dekat pintu pagar 359).
“Petugas Sektor Khusus akan mengatur barisan jamaah haji yang akan masuk dan memberitahukan kepada mereka mengenai peraturan memasuki Raudhah, sesuai Tashreh yang diterima dari Kantor Daker Madinah,” lanjut dia.
Suratman lantas mengingatkan tidak dibenarkan tindakan mengubah data/memalsukan/memfotokopi Tasreh Raudhah. Polisi Arab Saudi tidak akan mentoleransi Tasreh Raudhah yang tidak asli ataupun fotokopi.
Terakhir, ia menegaskan surat izin Tasreh ini hanya berlaku untuk satu kali memasuki area Raudhah. Karena itu, setiap Ketua Kloter dan Pembimbing Ibadah Kloter harus memperhatikan jadwal memasuki Raudhah sesuai Tasrehnya masing-masing.
Hingga Selasa (6/6/2023), tercatat ada 224 kloter dengan 85.183 jamaah yang sudah mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.