Rabu 07 Jun 2023 23:35 WIB

Masyarakat Diminta Waspadai TPPO Bermodus Perekrutan Pekerja Migran

Pelaku perdagangan orang sudah mengarah ke orang berpendidikan tinggi.

Calon pekerja migran (ilustrasi). Kepolisian Pasaman Barat mengingatkan masyarakat mewaspadai TPPO.
Foto: Antara
Calon pekerja migran (ilustrasi). Kepolisian Pasaman Barat mengingatkan masyarakat mewaspadai TPPO.

REPUBLIKA.COID, PASAMAN BARAT -- Kepolisian Resor Pasaman Barat, Sumatra Barat, mengingatkan pekerja migran atau masyarakat agar berhati-hati dan waspada sehingga tidak menjadi korban tindak pidana perdagangan orang. Utamanya, melalui perekrutan pekerja ke luar negeri.

"Hindari jebakan perdagangan orang dengan fenomena maraknya kasus perdagangan orang saat ini, terutama melalui perekrutan pekerja migran," kata Kepala Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki di Simpang Empat, Rabu (6/6/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan para pelaku perdagangan orang tidak hanya menyasar orang-orang yang berpendidikan rendah juga sudah mengarah ke orang berpendidikan tinggi. Menurutnya, masyarakat harus waspada karena praktik yang dilakukan berupa menawarkan pekerjaan di luar negeri dengan bantuan pengurusan paspor, memberangkatkan korban dengan visa dengan modus kunjungan dan membekali tiket pulang pergi.

Kemudian menyelundupkan korban ke negara lain bukan tujuan yang ditawarkan di awal, mengikat dengan kontrak kerja dalam bahasa yang tidak dipahami korban serta menempatkan korban di lokasi yang tertutup. "Itu modus yang sering dilakukan dalam tindak pidana perdagangan orang. Jangan mudah percaya dengan tawaran dari perusahaan penempatan pekerja migran," ujarnya.

Jika ada masyarakat yang ragu dengan perusahaan penempatan pekerja lain diharapkan segera melapor ke Polres Pasaman Barat melalui call center 110 dengan WhatsApp 082251168184. Pihaknya juga berharap kerja sama semua pihak termasuk dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam melakukan sinergi program dan kegiatan dalam rangka perlindungan terhadap pekerja migran agar tidak terjebak dalam TPPO.

"Pemberantasan perdagangan orang perlu kita lakukan dari hulu ke hilir. Hal itu harus dimiliki dari penguatan program pencegahan agar masyarakat memiliki kesadaran tinggi dan tidak terjebak dalam perdagangan orang," harapnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement