Kamis 08 Jun 2023 05:30 WIB

Yang Dilakukan Mabes Polri untuk Cegah Personel Bunuh Diri

Polri berupaya membangun empati, peduli, dan memberikan solusi masalah bunuh diri.

Asisten Polri bidang SDM Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Asisten Polri bidang SDM Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri menggelar kelompok diskusi terarah (FGD) terkait kesejahteraan mental Pegawai Negeri Pada Polri (PNPP) di Jakarta, Rabu (7/6/2023). Hal ini dilakukan untuk mencegah perilaku bunuh diri di kalangan personel Polri.

Asisten Kapolri Bidang SDM (As SDM) Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyebut, FGD dengan tema "Membangun Kesejahteraan Mental PNPP guna mencegah perilaku bunuh diri" itu merupakan representasi rasa empati, peduli dan solutif pimpinan Polri kepada PNPP.

Baca Juga

"Mereka semua adalah sumber daya yang sangat berharga bagi Polri, yang perlu untuk selalu dirawat kesehatan mentalnya, agar betul-betul dapat melaksanakan tugas secara profesional dan paripurna," kata Dedi.

Perilaku bunuh diri ini menjadi perhatian serius As SDM Polri, mengingat selama 2023 hingga bulan Juni ini, tercatat ada 15 personel Polri yang melakukan bunuh diri dan percobaan bunuh diri.

Menurut Dedi, personel Polri menghadapi tantangan tugas yang beragam, belum lagi saat ini kompleksitas perubahan lingkungan strategis yang luar biasa, pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, pengamanan tahapan Pemilu 2024, penanggulangan kejahatan konvensional seperti pembunuhan dan penganiayaan yang meningkat, serta kejahatan digital yang marak terjadi.

Untuk itu, Biro Psikologi SSDM Polri, kata Dedi, sebagai pengembang fungsi perawatan dan pembinaan psikologi ASN dan PNS Polri perlu mengkaji secara komprehensif fenomena bunuh diri di kalangan PNPP tersebut.

"Persoalan membangun kesejahteraan mental dan fenomena meningkatnya bunuh diri PNPP perlu kami kaji secara komprehensif. Kesejahteraan mental tidak saja sehat secara fisik, tapi juga sehat secara moril, spiritual, sikap dan perilaku," kata mantan Kapolda Kalimantan Tengah itu.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement