Kamis 08 Jun 2023 06:25 WIB

Lingkungan Pantai Timur AS Berwarna Kuning Akibat Kebakaran Kanada

Layanan Cuaca Nasional AS mengeluarkan peringatan kualitas udara di pesisir Atlantik.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Bangunan di Jersey City sebagian tertutup kabut asap dari kebakaran hutan Kanada saat kapal feri melintasi Sungai Hudson, terlihat dari wilayah Manhattan di New York Rabu, (7/6/2023).
Foto: AP Photo/Patrick Sison
Bangunan di Jersey City sebagian tertutup kabut asap dari kebakaran hutan Kanada saat kapal feri melintasi Sungai Hudson, terlihat dari wilayah Manhattan di New York Rabu, (7/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekolah-sekolah di seluruh wilayah Pantai Timur Amerika Serikat (AS) membatalkan kegiatan di luar ruangan, penerbangan dihentikan, dan jutaan orang didesak untuk tetap tinggal di dalam rumah pada Rabu (7/6/2023). Asap  dari kebakaran hutan di Kanada melayang ke selatan, menyelimuti kota-kota dalam kabut tebal kekuningan.

Layanan Cuaca Nasional AS mengeluarkan peringatan kualitas udara untuk hampir seluruh pesisir Atlantik. Pejabat kesehatan di negara bagian Vermont hingga South Carolina dan sejauh barat Ohio dan Kansas memperingatkan penduduk. Mereka yang menghabiskan waktu di luar rumah dapat menyebabkan masalah kesehatan karena jumlah partikel halus di atmosfer.

Baca Juga

"Sangat penting bagi orang Amerika yang mengalami polusi udara berbahaya, terutama mereka yang memiliki kondisi kesehatan, mendengarkan otoritas setempat untuk melindungi diri mereka sendiri dan keluarga mereka," kata Presiden AS Joe Biden di Twitter.

Langit di atas New York dan banyak kota di AS lainnya semakin berkabut hingga Rabu. Semburat kekuningan yang menakutkan menembus kanopi berasap. Udara berbau seperti kayu terbakar.

Cakrawala New York yang terkenal di dunia tampak menghilang di bawah tabir asap. Menurut beberapa penduduk membuat mereka merasa tidak enak badan.

"Saya tidak bisa bernapas. Itu membuat sulit bernapas. Saya telah dijadwalkan untuk tes mengemudi, memperoleh SIM saya hari ini, dan itu dibatalkan," kata Mohammed Abass saat berjalan menyusuri Broadway di Manhattan.

Asap dan jelaga sangat menyengat bagi orang-orang yang bekerja keras di luar ruangan, seperti pemilik Neighbor's Envy Landscaping di Roxbury New Jersey Chris Ricciardi. Dia mengatakan, dirinya dan kru memotong jam kerja  karena kabut asap yang tidak sehat.

"Saya harus menjaga orang-orang saya sesehat mungkin," kata Ricciardi tentang karyawannya yang terpaksa memakai masker wajah yang sebelumnya mereka pakai selama berminggu-minggu ketika musim serbuk sari. 

"Kami tidak memiliki kemewahan untuk berhenti bekerja. Kami ingin meminimalkan paparan asap, tetapi apa yang dapat Anda lakukan?" ujarnya. 

Gubernur New York Kathy Hochul menyebut situasi itu sebagai krisis darurat. Dia mencatat bahwa indeks polusi udara di sebagian negara bagiannya delapan kali di atas normal.

Hochul mengatakan, udara kotor kemungkinan akan bertahan selama berhari-hari. "Orang-orang perlu bersiap untuk ini dalam jangka panjang," ujarnya. 

Berkurangnya visibilitas yang disebabkan oleh kabut asap memaksa Administrasi Penerbangan Federal untuk memperlambat atau menghentikan beberapa penerbangan ke Kota New York. Bandara Internasional LaGuardia dan Bandara Internasional Newark Liberty terkena dampak. 

Sekolah-sekolah di sepanjang Pantai Timur menghentikan kegiatan di luar ruangan, termasuk latihan olahraga, kunjungan lapangan, dan istirahat, untuk melindungi siswa. Di Bethesda, Maryland, sebuah sekolah menengah memindahkan upacara kelulusannya ke dalam ruangan, sementara sebuah sekolah dasar di Brooklyn New York menunda pesta dansa "Spring Fling". Sebuah sekolah di Montclair New Jersey membatalkan perjalanan kelas lima ke taman hiburan Six Flags.

Pertunjukan siang Broadway "Prima Facie" dihentikan hanya 10 menit setelah penampilannya. Aktris Jodie Comer mengalami kesulitan bernapas karena kualitas udara yang buruk.

"Pertunjukan dimulai lagi dari atas dengan pengganti Dani Arlington menggantikan Ms. Comer dalam peran Tessa," kata juru bicara produksi dalam sebuah pernyataan.

Di beberapa daerah, Indeks Kualitas Udara (AQI) jauh di atas 400. Menurut Airnow, indeks 100 sebagai "tidak sehat" dan 300 sebagai "berbahaya".

Semua kondisi tersebut akibat asap mengepul di perbatasan utara AS dari Kanada. Musim kebakaran dimulai dengan sangat awal dan intens karena kondisi hangat dan kering yang terus-menerus. Kanada berada di jalur untuk musim kebakaran terburuk yang pernah ada.

Sementara kebakaran hutan biasa terjadi di Kanada Barat, ada kobaran api di seluruh negeri, terutama di provinsi timur Quebec. Sekitar 3,8 juta hektar telah terbakar atau sekitar 15 kali rata-rata 10 tahun dan lebih dari 120 ribu orang terpaksa meninggalkan rumahnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement