REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menekankan UMKM perlu didorong untuk mampu melakukan peningkatan. Khususnya dalam kapasitasnya terkait manajemen keuangan.
"Sehingga UMKM mampu menganalisis kinerja keuangannya melalui pencatatan keuangan, salah satunya menggunakan aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK)," kata juda dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (7/6/2023).
Juda memastikan, Bank Indonesia berupaya menggiatkan kampanye penggunaan SIAPIK melalui Kantor Perwakilan Dalam Negeri. Selain itu juga bersinergi dengan kementerian dan lembaga, termasuk dengan perguruan tinggi untuk mengakselerasi pemanfaatan SIAPIK.
"Hal ini sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat," ucap Juda.
Melalui sinergi tersubut, Juda berharap dapat memperbanyak jumlah serta meningkatkan kapasitas trainers maupun pendamping. Khususnya sebagai mentor bagi UMKM dalam melakukan pencatatan keuangan.
"Pada akhirnya diharapkan UMKM dapat naik kelas dan meningkatkan kontribusi nyata UMKM bagi perekonomian Indonesia," ucap Juda.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbud Ristek, Nizam menyampaikan terus mendorong akselerasi sinergi Perguruan Tinggi dengan kementerian atau lembaga, industri, dan stakeholders lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk menjadikan perguaruan tinggi lebih relevan dan bermakna bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan SDM yang unggul, kompetitif, dan memajukan daya saing bangsa.