Kamis 08 Jun 2023 07:12 WIB

BI: UMKM Perlu Perkuat Kapasitas Manajemen Keuangan

UMKM dinilai perlu mendapatkan penguatan kapasitas manajemen keuangan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Logo Bank Indonesia (BI). Deputi Gubernur BI Juda Agung menekankan, UMKM perlu didorong untuk mampu melakukan peningkatan.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Logo Bank Indonesia (BI). Deputi Gubernur BI Juda Agung menekankan, UMKM perlu didorong untuk mampu melakukan peningkatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menekankan UMKM perlu didorong untuk mampu melakukan peningkatan. Khususnya dalam kapasitasnya terkait manajemen keuangan.

"Sehingga UMKM mampu menganalisis kinerja keuangannya melalui pencatatan keuangan, salah satunya menggunakan aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK)," kata juda dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (7/6/2023).

Baca Juga

Juda memastikan, Bank Indonesia berupaya menggiatkan kampanye penggunaan SIAPIK melalui Kantor Perwakilan Dalam Negeri. Selain itu juga bersinergi dengan kementerian dan lembaga, termasuk dengan perguruan tinggi untuk mengakselerasi pemanfaatan SIAPIK.

"Hal ini sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat," ucap Juda.

Melalui sinergi tersubut, Juda berharap dapat memperbanyak jumlah serta meningkatkan kapasitas trainers maupun pendamping. Khususnya sebagai mentor bagi UMKM dalam melakukan pencatatan keuangan.

"Pada akhirnya diharapkan UMKM dapat naik kelas dan meningkatkan kontribusi nyata UMKM bagi perekonomian Indonesia," ucap Juda.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbud Ristek, Nizam menyampaikan terus mendorong akselerasi sinergi Perguruan Tinggi dengan kementerian atau lembaga, industri, dan stakeholders lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk menjadikan perguaruan tinggi lebih relevan dan bermakna bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan SDM yang unggul, kompetitif, dan memajukan daya saing bangsa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement