Kamis 08 Jun 2023 08:46 WIB

Polemik Proposal Perdamaian Ukraina, Jokowi Telah Bertemu Prabowo

Belum diketahui apa isi pembicaraan Jokowi dan Prabowo.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada Rabu (7/6) sore di sebuah lobby hotel di Kuala Lumpur, Malaysia. Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Menhan Prabowo saat itu tengah menyambut ketibaan Presiden dan Iriana Jokowi.

"Tadi sore Pak Menhan menyambut kedatangan Bapak Presiden dan Ibu Iriana di lobby hotel," kata Bey, Kamis (8/6).

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, Jokowi dan Prabowo pun sempat berbicara sebentar. Namun Bey mengaku tidak mengetahui isi pembicaraan yang dibahas keduanya. "Tampak juga Bapak Presiden dan Pak Menhan sempat berbicara sebentar, tapi saya tidak tahu apa yang dibicarakan dalam waktu yang sebentar itu," ujarnya.

Bey menambahkan, kehadiran Prabowo di Malaysia untuk mendampingi kunjungan kerja Presiden bertemu Perdana Menteri (PM) Malaysia hari ini bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya. "Menhan Prabowo menjadi bagian dari menteri-menteri lain (delegasi) yang mendampingi Presiden bertemu PM Malaysia," kata Bey.

Sebelumnya Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengunggah video pertemuan Jokowi dan Prabowo di sebuah lobbi hotel di Malaysia melalui akun Instagram miliknya. Di video tersebut tampak Jokowi dan Prabowo berbincang sambil tertawa. Tampak juga sejumlah menteri lainnya seperti Menko Polhukam Mahfud MD dan Mendagri Tito Karnavian.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya juga menyebut belum bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terkait proposal perdamaian yang diajukannya untuk Ukraina-Rusia. Ia mengatakan akan secepatnya memanggil Prabowo untuk menjelaskan terkait proposalnya tersebut.

Usulan tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri acara menteri-menteri pertahanan International Institute for Strategic Studies (ISS) Shangri-La Dialogue ke-20 di Singapura pada Sabtu (3/6). “Secepatnya, tapi belum. Belum ketemu,” ujar Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (7/6).

Dalam helatan tahunan menteri-menteri pertahanan International Institute for Strategic Studies (ISS) Shangri-La Dialogue ke-20 di Singapura pada Sabtu (3/6), Prabowo menyampaikan usulannya untuk resolusi konflik Rusia-Ukraina. Presiden Jokowi pun menegaskan bahwa proposal perdamaian tersebut merupakan usulan pribadi dari Prabowo, bukan pemerintah.

“Itu (proposal) dari Pak Prabowo sendiri,” kata Jokowi di rakernas III PDIP, Selasa (6/6).

Karena itu, ia akan memanggil Prabowo untuk meminta penjelasan terkait proposal tersebut. “Hari ini atau besok akan saya undang, untuk minta penjelasan apa yang Pak Menhan sampaikan,” kata dia.

Dalam Pertemuan Shangri-La Dialogue di Singapura, Menhan Prabowo Subianto menyampaikan beberapa usulannya untuk resolusi konflik Rusia-Ukraina. Salah satu usulannya yakni meminta agar Ukraina dan Rusia segera melakukan gencatan senjata.

Selain itu, ia juga meminta Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membentuk pasukan penjaga perdamaian dan menempatkan di wilayah demiliterisasi sekarang ini, serta menyelenggarakan referendum untuk masyarakat yang tinggal di wilayah demiliterisasi.

Pemerintah Ukraina pun dilaporkan menolak usulan yang ditawarkan oleh Prabowo. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov menilai proposal perdamaian yang ditawarkan Prabowo merugikan negaranya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement