Kamis 08 Jun 2023 09:13 WIB

New York Bagikan Sejuta Masker Atasi Asap Karhutla Kanada

Gubernur New York menyatakan ini situasi sementara. Ini bukan Covid-19.

CORRECTS DATELINE TO FORT LEE, NOT ENGLEWOOD CLIFFS - A man talks on his phone as he looks through the haze at the George Washington Bridge in Fort Lee, N.J., Wednesday, June 7, 2023. Intense Canadian wildfires are blanketing the northeastern U.S. in a dystopian haze, turning the air acrid, the sky yellowish gray and prompting warnings for vulnerable populations to stay inside.
Foto: AP Photo/Seth Wenig
CORRECTS DATELINE TO FORT LEE, NOT ENGLEWOOD CLIFFS - A man talks on his phone as he looks through the haze at the George Washington Bridge in Fort Lee, N.J., Wednesday, June 7, 2023. Intense Canadian wildfires are blanketing the northeastern U.S. in a dystopian haze, turning the air acrid, the sky yellowish gray and prompting warnings for vulnerable populations to stay inside.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Jutaan orang di Amerika Utara diminta mengenakan masker N95 ketika berada di luar ruangan. Hal ini karena kualitas udara yang memburuk akibat kebakaran hutan (karhutla) di Kanada yang terjadi lebih cepat dari perkiraan. 

New York akan mulai mendistribuskan masker gratis pada Kamis (8/6/2023) ini. Gubernur New York Kathy Hochul mengumumkan, pihaknya akan mendistribusikan satu juta masker kepada warga pada Kamis ini. 

‘’Ini situasi sementara. Ini bukan Covid-19,’’ kata Hochul dalam konferensi pers seperti diberitakan laman BBC, Kamis. Ia menambahkan, bus dan kereta Kota New York mempunyai sistem penyaring udara bagus jadi aman bagi sebagai moda transportasi. 

Asap bergerak dari Kanada menuju perbatasan sebelah utara AS akibat terjadi kebaran di ratusan hutan dengan luas 3,8 juta hektare. Karhutla ini memaksa 120 ribu mengungsi dari rumahnya akibat musim panas ekstrem dan karhulta yang lebih awal dari perkiraan. 

Home Depot di Manhattan kehabisan stok penyaring udara dan masker karena warga banyak membelinya untuk melindungi diri.  New York Road Runners membatalkan acara merayakan Global Running Day.

‘’Ini bukan hari untuk berlatih maraton atau menggelar kegiatan luar ruangan bersama anak-anak Anda,’’ kata Wali Kota New York Eric Adams. ‘’Bagi mereka yang berusia tua dan memiliki masalah jantung serta pernapasan sebaiknya Anda tetap di rumah.’’

Para pejalan kaki mengenakan masker, bebarapa di antara mereka mengingat kembali hari-hari mengenakan masker saat pandemic Covid-19 sekitar dua tahun lalu.

Pemerintah Kanada juga telah menegaskan warga mesti mengenakan masker jika mereka tak tahan harus berada di dalam ruangan terus menerus. 

Sejumlah pejabat bahkan sudah mengingatkan, kondisi asap yang membahayakan terus berlanjut hingga akhir pekan. Biasanya, pada akhir pekan banyak warga keluar rumah untuk mengisi liburan ke berbagai tempat. 

Asap sebagian besar bergerak dari Quebec, sebanyak 150 kebakaran terjadi di sana. Lebih dari 150 ribu warga di provinsi terpaksa dievakuasi. Ini merupakan catatan terburuk karhutla yang pernah terjadi di Quebec. 

Lembaga Environment Canada mengungkapkan, keadaan memburuk di Toronto, pada Kamis karena semakin banyak asap yang muncul. Dalam buletin mereka, warga diingatkan untuk mengenakan masker bagi yang berkegiatan di luar ruangan. 

‘’Partikel yang ada secara umum mengandung risiko besar bagi kesehatan,’’ demikian pernyataan Environment Canada.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement