Kamis 08 Jun 2023 09:39 WIB

Warga Terdampak Banjir Akibat Kerusakan Bendungan Kakhovka Menunggu Bantuan Pemerintah

Ukraina dan Rusia saling tuduh siapa yang meledakan bendungan tersebut.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Penduduk setempat mencoba mengendarai sepeda mereka di sepanjang jalan yang banjir setelah bendungan Kakhovka meledak semalaman, di Kherson, Ukraina, Selasa, 6 Juni 2023.
Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka
Penduduk setempat mencoba mengendarai sepeda mereka di sepanjang jalan yang banjir setelah bendungan Kakhovka meledak semalaman, di Kherson, Ukraina, Selasa, 6 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, NOVA KAKHOVKA -- Warga desa di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina memantau kerusakan rumah mereka yang terendam air dari bendungan yang bocor. Mereka menunggu bantuan pihak berwenang sambil mencari informasi di forum-forum daring.

Pejabat yang ditempatkan Rusia memerintahkan warga di tiga distrik meninggalkan rumah mereka setelah air bendungan Kakhovka yang rusak masuk ke pemukiman. Ukraina dan Rusia saling tuduh siapa yang meledakan bendungan tersebut.

Baca Juga

Pejabat yang ditempatkan Rusia di wilayah Kherson, Vladimir Saldo mengatakan ia mendeklarasikan masa darurat. Ia juga mengevakuasi sekitar 1.500 orang dievakuasi dari pemukiman yang terdampak banjir dan mendirikan 48 tempat penampungan sementara.

Jalan-jalan di Kota Nova Kakhovka yang terletak di sebelah bendungan terendam air berwarna coklat. Kota itu sudah hampir kosong. Pohon-pohon kecil stadion "Enerhiya" di tepi Sungai Dnipro teredam. Di daerah pemukiman air mencapai lutut.

Salah satu warga Valery Melnik berjalan-jalan di rumahnya yang terendam banjir. Air yang mencapai pergelangan kakinya meredam kulkas dan sofa, sementara barang-barang berharga sudah dijauhkan dari air.

"Kami menunggu sampai air surut, lalu kami kami akan keringkan," kata pria berusia 53 tahun itu, Rabu (7/6/2023).

Ia berharap pemerintah setempat membantu memompa air keluar tapi sejauh ini "mereka tidak melakukan apa pun." Walikota yang ditempatkan Rusia Vladimir Leontyev mengatakan lebih dari 100 orang terjebak di kota yang dikuasai Rusia itu.

Dalam wawancara yang diunggah di aplikasi kirim-pesan Telegram, Leontyev mengatakan pada Rabu siang waktu setempat tinggi air di Nova Kakhovka sudah mulai surut. Ia menambahkan 600 ratus gedung pemukiman, taman kanak-kanak, sebuah sekolah dan gereja terendam banjir dan 900 orang dievakuasi.

Sebelumnya kantor berita Tass melaporkan Leontyev mengatakan 30 ribu kubik meter air mengalir keluar dari bendungan setiap detiknya dan kotanya beresiko terkontaminasi dari banjir. Beberapa orang mengatakan tidak bisa menghubungi keluarga mereka yang tinggal di daerah terdampak banjir dan mencari informasi di forum daring.

Seorang warga yang kini tinggal di luar Ukraina, Katya mengatakan warga Desa Stara Zbur'ivk yang terletak di hilir sungai saling memberikan bantuan evakuasi dengan perahu kecil. Katya mengatakan di forum daring desanya para warga melaporkan ketinggian air mencapai pinggul. Hanya 20 orang yang tinggal di pemukiman sementara.

"Mereka hanya tidak mengerti rasa sakit, ketika rumah masa kecil anda terendam air, ada banyak hewan dan orang lanjut usia di sana, saya berharap mereka segera diselamatkan," kata Katya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement