Kamis 08 Jun 2023 11:12 WIB

PM Rishi Sunak Ingin Perkuat Kerja Sama Ekonomi Inggris Dengan AS

Setelah meninggalkan Uni Eropa, Inggris ingin memperkuat aliansinya dengan AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
File foto Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak (kiri) berbicara dengan Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan di KTT G20, Rabu, 16 November 2022, di Nusa Dua, Bali, Indonesia.
Foto: Leon Neal/Pool via AP
File foto Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak (kiri) berbicara dengan Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan di KTT G20, Rabu, 16 November 2022, di Nusa Dua, Bali, Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Inggris ingin memperkuat hubungan ekonomi dengan Amerika Serikat (AS) dengan pijakan yang sama dengan kerja sama pertahanan dan keamanan untuk membantu menghadapi ancaman global. Hal ini akan disampaikan Perdana Menteri Rishi Sunak ke Presiden Amerika Serikat AS Joe Biden pekan ini.

Setelah meninggalkan Uni Eropa, Inggris ingin memperkuat aliansinya dengan Washington. Dalam menghadapi dunia yang semakin tidak pasti yang didorong bangkitnya Cina, agresi Rusia dan berkembangnya teknologi Kecerdasan Artifisial.  

Baca Juga

Dalam perjalanannya ke AS, Sunak akan bertemu Biden, pemimpin bisnis, dan Kongres AS. Ia mengatakan kerja sama akan membawa dua negara ke posisi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan baru.

"Tidak diragukan lagi mereka mitra terdekat kami dalam bidang perdagangan, di bidang pertahanan dan kerja sama keamanan, aliansi diplomasi dan besok saya akan membicarakan memperkuat kerja sama ekonomi," kata Sunak pada BBC saat tiba di Washington, Rabu (7/6/2023).

Sunak juga mengatakan ia akan membahas peraturan Kecerdasan Artifisial dengan Biden."Tugas saya memastikan kami sebagai negara melindungi dan saya yakin sebenarnya kami dapat memasang pagar pembatas, saya pikir Inggris dapat memainkan peran utama dalam membentuk percakapan ini," kata Sunak dalam wawancara dengan ITV.

Sunak berkunjung ke Capitol Hill AS untuk bertemu ketua House of Representative dari Partai Republik Kevin McCarthy dan Ketua Senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer dan dari Partai Republik Mitch McConnell.

Bertepatan dengan kunjungan itu Ketua Komisi Eksekutif untuk Urusan Cina Kongres AS Chris Smith dan Senator Jeff Merkley menulis surat ke Sunak memintanya bekerja sama dengan pemerintah Biden dalam kebijakan soal Hong Kong dan menjadikan pembebasan taipan media Jimmy Lai dan aktivis lainnya sebagai prioritas.

Dapat menandatangani kesepakatan penuh perdagangan bebas dengan AS dinilai hadiah utama setelah keluar dari Uni Eropa. Tetapi keengganan Washington untuk mempertimbangkan langkah itu mendorong pemerintah Inggris berusaha mendapatkan kesepakatan dalam bidang-bidang tertentu.

Pemerintah Sunak yang ditekan untuk merespon langkah Biden meluncurkan subsidi pengembangan kendaraan listrik dan teknologi energi bersih lainnya senilai 369 miliar dolar AS. Kebijakan itu mendorong Uni Eropa menetapkan rencana industrinya sendiri.

Sunak mengatakan aliansi baru akan membantu London dan Washington untuk melindungi rantai pasokan dan menavigasi ekonomi dunia di mana kekuatan baru "memanipulasi pasar global, menahan sumber daya penting dan mencoba membangun benteng pada industri yang akan menjadi masa depan kita."

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement